Dirjen Diktiristek Prof Abdul Haris bersama Rektor UNESA Cak Hasan dalam sesi wawancara dengan media atau pers usai FGD Bulan Pendidikan di Rektorat UNESA.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Gebyar Bulan Pendidikan atau Bulan Merdeka Belajar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) diapresiasi langsung Dirjen Diktiristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. di Rektorat, pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Guru besar UI itu menyampaikan apresiasinya atas berbagai terobosan UNESA yang telah menyemarakkan Bulan Pendidikan dengan banyak kegiatan, ada jalan sehat, pameran, mimbar ilmiah, seminar nasional-internasional, dan focus group discussion atau FGD.
"Saya salut dengan terobosan Cak Hasan bersama UNESA yang in-line dengan kebijakan Kemendikbudristek, dalam hal ini Ditjen Diktiristek. Melalui kegiatan ini kita bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar," ucapnya dalam sesi doorstop dengan media usai mengisi FGD di UNESA pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Menurut Prof Abdul Haris bulan pendidikan patut disemarakkan untuk mengokohkan spirit bersama memajukan dunia pendidikan Indonesia. Tantangan dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi sangat kompleks, karena itu dibutuhkan komitmen untuk bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar.
Dirjen Diktiristek memberikan sejumlah penguatan bagi UNESA PTNBH menuju world class university
Lanjutkan Merdeka Belajar
Dia percaya, program merdeka belajar terobosan Mendikbudristek mampu mengurangi kesenjangan relevansi, sehingga kompetensi lulusan perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Program merdeka belajar yang berjalan 4 tahun ini sudah banyak hasilnya, baik bagi mahasiswa, perguruan tinggi, maupun bagi dunia usaha dan industri. Seperti program Google Bangkit misalnya yang menerima sampai ribuan mahasiswa yang langsung terserap industri.
Belum lagi program lain seperti MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards), dan lain sebagainya.
Dari aspek perguruan tinggi misalnya seperti UNESA yang IKU-nya selalu menunjukkan tren positif, semakin banyak dosennya yang terlibat dalam program pertukaran dosen internasional.
Selain itu, mitra kerja sama internasional, kampus mengajar, pun mahasiswanya yang belajar di luar negeri melalui program IISMA dan program pertukaran lainnya menunjukkan peningkatan.
"Bulan lalu ada rombongan 30 rektor dari Jerman ingin tahun apa itu program MBKM. Mereka pengen agar mahasiswa Indonesia juga bisa dikirim ke sana melalui program IISMA," bebernya.
Dia menekankan bahwa program merdeka belajar harus dilanjutkan, karena dampak positifnya bagi mahasiswa, perguruan tinggi, dan mitra-mitra industri, serta bagi keberlanjutan sistem pendidikan.
Program besutan Mendikbudristek ini terus dievaluasi agar program ini semakin lebih bagus. Selain itu, kerja sama dengan mitra industri dalam dan luar negeri terus diperbanyak. Berbagai catatan dan kendala pun terus dicarikan solusinya.
Dirjen Diktiristek bersama jajaran pimpinan kampus "Rumah Para Juara" dalam FGD Bulan Pendidikan UNESA
Komitmen UNESA
Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menambahkan tentang komitmennya untuk terus mendukung program merdeka belajar kampus merdeka atau MBKM, tidak hanya memaksimalkan program flagship dari kementerian, tetapi juga terus menginisiasi program mandiri lewat kolaborasi yang kuat dengan berbagai mitra dalam dan luar negeri.
Berkat program Kemendikbudristek, berbagai capaian terus diraih UNESA. Terbaru misalnya, kampus 'Rumah Para Juara' menempati posisi kedua sebagai perguruan tinggi negeri akademik dengan jumlah kolaborasi, praktisi, mata kuliah, dan dosen pengampu terbanyak dalam program Praktisi Mengajar (PM) Angkatan 4 Tahun 2024.
Selain itu, mahasiswa UNESA yang mengikuti MBKM menghasilkan ribuan karya. Karya mereka berhasil mendapatkan rekor MURI dan diapresiasi Ditjen Belmawa. "Belum lagi capaian-capaian lainnya di tingkat nasional pun internasional. Komitmen kami terus meningkatkan kualitas di berbagai aspek," tukas Cak Hasan.[]
***
Reporter: Lina Lubabatul Karimah (FBS) dan Rafa Afifah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi tim Direktorat Humas
Share It On: