www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan Sosialisasi Pengenalan Kurikulum Cambridge secara daring pada Minggu, 22 Oktober 2023. Kegiatan ini bagian dari menyiapkan mahasiswa yang akan melaksanakan program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) di sekolah internasional.
Prof. Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes., selaku Direktur Akademik, mengatakan bahwa mengetahui implementasi kurikulum Cambridge penting diketahui mahasiswa sebagai calon guru, khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan di FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan FEB (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) yang telah memiliki kelas internasional.
Dia berharap, dengan sosialisasi ini mahasiswa tidak hanya memahami core kurikulum tersebut, tetapi juga bisa menerjemahkannya dalam bentuk aktivitas pembelajaran di sekolah.
Kepala Singapore Intercultural Schools (SIS) Palembang, Bibie Nariswari, S.S., M.Pd., sebagai pemateri pada kesempatan itu berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan kurikulum Cambridge di sekolah yang dia pimpin.
Sekolah internasional dengan kurikulum Cambridge memiliki keistimewaan yaitu mengaplikasikan metode pembelajaran Montessori. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan siswa bukan dari hasil akhir nilai mereka, tetapi dari proses yang mereka jalani.
Keuntungan siswa menggunakan kurikulum Cambridge, 1) percaya diri dalam bekerja dengan informasi dan ide-ide mereka sendiri maupun orang lain, 2) bertanggung jawab atas diri mereka sendiri, tanggap dan menghormati orang lain, 3) reflektif dalam mengembangkan kemampuan belajarnya, 4) inovatif dan siap menghadapi tantangan baru di masa depan, 5) terlibat secara intelektual, sosial, dan siap membuat suatu perubahan.
www.unesa.ac.id
Lebih lanjut, ada 4 tahap dalam kurikulum Cambridge. Cambridge Pathway memberikan siswa jalur pendidikan dari usia 5 hingga 19 tahun. Jalur itu meliputi Cambridge Primary, Cambridge Lower Secondary, Cambridge Upper Secondary, dan Cambridge Advanced. “Tahapan-tahapan Cambridge Pathway itu dipersiapkan dengan sempurna dari tahun-tahun dasar hingga menengah dan pra-universitas,” ujarnya.
Setiap tahapan tidak hanya dibangun di atas perkembangan peserta didik dari yang sebelumnya, tetapi juga dapat ditawarkan secara terpisah. Ada 9 mata pelajaran yang ditawarkan Cambridge Primary, di antaranya literasi digital, Bahasa Inggris, Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, Matematika, Olahraga, Sains, Seni dan Desain.
“Pada pelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau English as a second language ini sangat membantu siswa yang memiliki latar belakang kurang dalam berbahasa Inggris. Bagi siswa yang progresnya lambat kita beri English as a second language,” ucapnya.
Cambridge mengukur kemampuan siswa secara akurat. Memfokuskan upaya pengajaran guru. Memantau perkembangan siswa melalui asesmen atau penilaian dalam setiap program. Pertama, Computer base assessment, penilaian untuk mengukur potensi serta mengidentifikasi kebutuhan anak.
Kedua, Classroom assessment, penilaian yang dilakukan guru di dalam kelas. Guru menilai siswa dan berdiskusi dengan mereka pelajaran apa yang berjalan baik dan bagaimana cara meningkatkannya lagi.
Selanjutnya, ketiga Cambridge Lower Secondary Progression Tests, terdiri dari 2 stage yaitu stage 7 dan 8. Keempat, Cambridge Lower Secondary Checkpoint Tests, penilaian yang dilakukan secara tertulis.
Kemudian pada tahap Cambridge Upper secondary, ujiannya disebut IGSE atau International General Certificate Upper of Secondary Education untuk kelas 9 dan 10 SMA. Cambridge IGCSE merupakan ujian internasional paling populer untuk anak usia 14-16 tahun. Lebih dari 800 ribu pendaftar setiap tahunnya, dan siswa bisa memilih lebih dari 70 mapel, sudah diujikan, sudah diteskan, dan terpercaya, serta dilaksanakan oleh 4.800 sekolah dari 146 negara.
IGSE merupakan penilaian akhir tahun pembelajaran siswa. Penilaian ini adil di setiap negara terutama bagi negara yang first languagenya bukan bahasa Inggris. Untuk mencegah kebocoran soal, Cambridge sudah membuat jadwal sedemikian rupa. Ujiannya ada yang tertulis, lisan, dan praktik bergantung pada mapel yang diambil. Penilaiannya dari A-G.
Cambridge IGCSE merupakan persiapan menuju Cambridge Advanced dan sudah diakui oleh beberapa perguruan tinggi dan perusahaan. Cambridge Advanced ditujukan kepada siswa kelas 11 dan 12 SMA. Ada program jenis AS dan A level yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman dan mengembangkan pengetahuan, pemahaman konseptual dan pemikiran tingkat tinggi (high order thinking skills) siswa.
“Biasanya dari 55 mapel di A level, kami akan mengarahkan apa yang dibutuhkan di universitas yang mereka ambil. Kita fokuskan ke situ. Ada beberapa universitas yang menerima siswa dari Cambridge school, contohnya UI dan ITB,” tutupnya.[]
***
Reporter: Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: