www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna memajukan dan meningkatkan prestasi olahraga, Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan webinar dengan tema “Implementasi Program Pengembangan Atlet Jangka Panjang kepada Mitra Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga” secara virtual pada Kamis, 4 November 2021.
Sebagai narasumber, Prof. Dr. Nining Widyah Kusnaik, S.Pd., M.Appl.Sc., menjelaskan terkait olahraga bola voli. Dalam latihan bola voli, ada beberapa ilmu pendukung yang harus diperhatikan, di antaranya seperti, 1) Anatomy, 2) Adult physiologi, 3) Psychology, 4) Motor learning, 5) Pedagogy, 6) Nutrition, 7) Biomechanics, 8) Biochemistry, 9) Sport medicine, 10) Test & measurement dan 11) Peadriatic physiologi.
Sedangkan untuk konsep latihan fisik bagi anak usia dini dalam bermain bola voli dapat dikelompokkan dalam satu tujuan yang mencakup perolehan kegembiraan anak, bertemu dan menjalin persahabatan dengan teman baru, memperoleh kenyamanan dalam bermain permainan bola voli, serta mampu mempelajari teknik-teknik baru. Tujuan seperti ini dapat dicapai jika aktivitas olahraga anak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
Guru besar sekaligus fisiologi, penguatan dan pengkondisian itu menuturkan, latihan fisik bagi usia dini bisa menggunakan metode ‘Pelatih merancang dan memprogram sendiri’. Metode ini dilatarbelakangi asumsi bahwa salah satu fungsi pelatih adalah sebagai perancang, pembuat program serta menjadi pengembang program latihan. Dengan metode seperti ini, akan mempermudah seorang pelatih dalam menyusun program latihan fisik bagi anak usia dini.
Sedangkan untuk susunan program latihan fisik bagi anak usia dini dapat mengikuti langkah-langkah seperti berikut yang di antaranya, 1) menentukan tujuan, 2) menyesuaikan program dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak, 3) menganalisis serta memilih komponen kemampuan gerak dan fisik yang sesuai, 4) menghubungkan komponen analisis dan kemampuan gerak serta fisik, 5) mengemas program tersebut kedalam bentuk game atau sirkuit.
Sementara itu, Drs. Machfud Irsyada, M.Pd., Pelatih Timnas Bola Voli menjelaskan bahwa satu sisi, potensi anak-anak Indonesia dalam olahraga sudah tidak bisa diragukan lagi. Sejak dini, anak-anak sudah akrab dengan olahraga bola voli, sepak bola, basket dan sekarang futsal. Tidak hanya di kota, tetapi di daerah pun olahraga digemari bahkan menjadi sarana bermain bersama jelang soreh bahkan setiap akhir pekan. Sementara di sisi lain, potensi itu tidak dikelola dengan baik. Anak-anak banyak yang tidak dibimbing dan diperhatikan. Akhirnya, talenta-talenta olahraga Indonesia banyak yang hilang seiring anak-anak itu dewasa dan lain sebagainya.
Seharusnya, lanjutnya, anak-anak yang berpotensial diperhatikan kemudian dibimbing hingga pada keadaan tertentu dan memadai serta sesuai dengan kemampuan mereka. “Sangat disayangkan ketika gelora keemasan muncul sedari kecil dan redup serta hilang begitu saja tatkala mereka lulus. Seakan tidak ada tanggung jawab dan kelanjutan atas potensi yang mereka miliki,” tandasnya. (Saputra/Zam)
Share It On: