www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Tim Sport Medicine atlet Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa akan melakukan pemeriksaan lab berkala untuk memetakan kesehatan para atlet.
Pemeriksaan itu akan dijawadlkan setiap tiga bulan agar kesehatan para atlet lebih termonitor dan banyak rekomendasi yang diberikan.
Hal itu dikatakan oleh penanggung jawab Sport Medicine SLOMPN Unesa dr Nur Shanti Retno Pembayun ketika dikonfiirmasi.
“Mulai tahun ini, rencananya juga akan ada pemeriksaan lab berkala tiga bulan sekali, dan pemeriksan tambahan lainnya yang dibutuhkan,” katanya.
Selain melakukan pemeriksaan tiga bulanan, dr Santi mengaku akan memberikan suplemen tambahan untuk menunjang tumbuh kembang para atlet dan memelihara kondisi otot mereka.
Menurut dia, para atlet yang masih di bawah umur, yang setiap hari berlatih harus mendapatkan asupan gizi lebih agar kesehatan mereka lebih terjaga dan bisa mengalami tumbuh kembang dengan baik.
“Untuk kesehatan masih sama seperti tahun lalu, vitamin 1 bulan sekali, pemeriksaan berkala dan yang dengan keluhan. Cuma, tahun ini vitamin hariannya kami tambah, omega 3, juga multivitamin dan mineral untuk antioksidan, kekebalan tubuh memelihara kondisi otot dan tulang,” jelasnya.
Dia berharap para atlet tetap menjaga disiplin dan kesehatan dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, mereka harus berlatih setiap hari, sehingga jangan sampai terjadi cedera dan menghambat program latihan.
“Imbauan kepada atlet masih sama jika melakukan kegiatan sehari-hari seperti sekolah, bercanda dengan teman supaya lebih bertanggung jawab atas kesehatan dirinya supaya tidak terjadi cedera yang dikarenakan kegiatan sehari-hari,” tambahnya.
Para atlet juga disarankan menjaga pola makan dan minum, serta menjalani anjuran dokter tim dengan disiplin untuk menjaga performa.
“Mereka harus minum vitamin teratur, tidak begadang dan makan sesuai anjuran tim gizi. Ketika ada bagian tubuh yang sakit harus segera melapor,” tambahnya.
Ditambahkan dia, para pelatih juga harus benar-benar memantau kondisi atlet. Ketika para atlet cedera harus menjalani masa pemulhan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi kefatalan di kemudian hari. Para atlet juga harus tidak dibebankan target berlebih dalam setiap perlombaan, agar tidak menganggu psikologis para mereka
“Untuk pelatih, selalu kami ingatkan bahwa target utama adalah olimpiade sehingga ketika cedera atau masih dalam masa pemulihan tidak perlu dipaksakan untuk menjadi juara dalam suatu perlombaan,” tegasnya.
“Juga untuk tidak menurunkan dan menaikkan berat badan yang signifikan terlalu cepat (dalam waktu singkat), Alhamdulillah, pelatih-pelatih sudah sangat paham terkait ini sehingga jika ada yang perlu pemulihan atlet dapat lebih cepat pulih,” tambahnya. @sir
Share It On: