www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Sebanyak 34 Perguruan Tinggi se-Indonesia, termasuk Universitas Negeri Surabaya ikut memeriahkan pameran teknologi virtual yang diselenggarakan dalam rangka memeringati Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-25 pada 10 Agustus 2020.
Acara yang diselenggarakan Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud), dan Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) itu mengusung tema “Inovasi Indonesia sebagai Solusi.”
Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam yang juga Ketua Forum Dekan Teknik Indonesia menginisiasi pemeran virtual teknologi dengan harapan agenda tersebut mampu menjadi solusi berkegiatan di tengah pandemi covid-19.
Sebelum pameran virtual teknologi digelar, kegiatan didahului webinar dengan Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro dan Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim sebagai pembicara utama. Pelaksanaan webinar yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB, dimoderatori oleh Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono.
Dalam paparannya, Kemendikbud, Nadiem Anwar Makarim meminta perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus mampu meluluskan sumber daya manusia yang bisa mengisi dunia profesi dan kreatif berinovasi.
Nadiem menambahkan, jika berbicara tentang teknologi, tidak hanya berbicara tentang riset, tapi juga manusia yang berkreasi dalam mengeksplorasi batas pengetahuan untuk menjadi temuan yang baru dan berguna bagi masyarakat.
Sesuai data yang dikumpulkan oleh Ditjen Dikti, terang Nadiem, tidak kurang dari 1000 karya inovasi dan teknologi tepat guna telah dihasilkan selama 1 semester terakhir. Sementara itu, belasan ribu mahasiswa juga diterjunkan untuk KKN tematik mitigasi pandemi Covid-19 dengan mengusung semangat Kampus Merdeka membantu masyarakat mengatasi kondisi bencana pandemi.
Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini tengah focus mengembangkan kecerdasan artificial (AI) guna memenuhi arah kebijakan nasional yang bertujuan agar Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.
“Ada lima program prioritas dari kecerdasan artificial Indonesia yakni pelayanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan serta mobilitas dan kota cerdas,” jelas Bambang.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini juga menjelaskan sejumlah prioritas riset nasional di sektor teknologi, antara lain pembuatan katalis yang mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM), pembuatan pesawat udara nirawak PUNA MALE Black Eagle untuk menjaga kedaulatan NKRI, pembuatan garam industri sebagai upaya swasembada garam nasional, serta pembuatan pesawat angkut Amphibi N219 yang multifungsi.(Suryo/sir)
Share It On: