www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Dalam rangka mengenal dekat tentang program studi (prodi), program MBKM dan tata kelola kehumasan, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Aceh berkunjung ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Senin, 26 September 2022. Perwakilan kampus tersebut disambut jajaran Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, para dekan dan jajaran UPT Humas di Lantai 8 Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Wakil Rektor Bidang Non-akademik ISBI, Ir. Syahrizal, MT menyampaikan, kunjungan mereka kali ini untuk menggali best practice ‘Kampusnya Para Juara’ terkait MBKM. Menurutnya, perlu banyak sharing dan sinergi dengan perguruan tinggi lain sebagai upaya maksimalisasi penerapan MBKM di kampusnya.
Selain itu, juga menggali pengalaman UPT Humas dalam penguatan hubungan lembaga terutama dalam manajemen isu dan krisis. “Krisis atau permasalahan tentu bisa terjadi di lembaga manapun, karena itu kita hendak mengetahui bagaimana strategi humas dalam mengatasi krisis dan meningkatkan citra atau reputasi lembaga,” ujarnya.
Dr. Sujarwanto, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNESA menyambut baik kunjungan ISBI Aceh tersebut. UNESA, lanjutnya, memiliki keunggulan di antaranya pendidikan, olahraga, seni dan disabilitas. ISBI dirasa tepat untuk menjalin kerja sama dengan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA dalam pengembangan keilmuan di bidang Seni.
Dr. Trisakti, M.Si., Dekan FBS UNESA mengatakan, setiap prodi, khususnya FBS saling berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi. “Karena itu, kami melihat ada peluang kerja sama yang bisa diperkuat dan dikembangkan dengan ISBI ke depan,” ujarnya.
Terkait kehumasan, Kepala UPT Humas, Vinda Maya Setianingrum menjelaskan bahwa tugas humas UNESA hampir sama dengan satuan kehumasan lembaga lainnya. Hanya saja perbedaannya ada di program prioritas dan karakteristik kampusnya masing-masing.
“Kalau kami di UNESA, tugas memang lebih ke branding UNESA yang notabenenya sebagai kampus eks-IKIP yang tidak hanya unggul dalam bidang pendidikan tetapi juga bidang-bidang lainnya lewat prodi non-kependidikan dan vokasi,” ujarnya.
Dosen Ilmu Komunikasi itu melanjutkan, reputasi memegang peran penting sehingga lembaga bisa dipercaya publik atau orang tua sebagai tempat yang tepat untuk generasi melanjutkan studi. “Kita optimalkan branding ini lewat semua platform media lembaga. Yang kita branding yaitu Kampusnya Para Juara, Satu Langkah di Depan. Ketika orang mendengar kata-kata itu, teringat UNESA atau sebaliknya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tugas dan kesiapan humas selanjutnya selain sebagai tim teknis, juga harus punya kemampuan dalam menyelesaikan krisis lembaga. Humas harus punya strategi dalam hal ini. “Kemampuan komunikasi, koordinasi dan riding krisis untuk reputasi benar-benar akan diuji ketika krisis,” paparnya.
Gilang Gusti Aji, S.I.P., M.Si., Ketua Divisi Publikasi dan Citra Lembaga, Humas Unesa menyampaikan ada beberapa tahapan strategi yang dapat digunakan, di antaranya manajemen komunikasi, manajemen image dan reputasi melalui branding, manajemen isu melalui press release dan manajemen krisis. “Memahami benar manajemen krisis menjadi kunci menjaga citra lembaga,” ujarnya.
Kunjungan tersebut diakhiri dengan penandatanganan MoU Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNESA dengan Wakil Rektor Bidang Non-akademik ISBI, Aceh yang disaksikan jajaran Humas ISBI dan UNESA. Kerja sama ini menyangkut penguatan tridarma perguruan tinggi dan MBKM di dua belah pihak. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: