www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Ada banyak cara yang dilakukan sekolah guna memantapkan langkah siswanya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, salah satunya dengan melakukan kunjungan ke berbagai kampus. Ini juga dilakukan SMKN 1 Pungging, Mojokerto. Mereka berkunjung ke UNESA pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Sekolah tersebut membawa rombongan yang terdiri dari 107 siswa dan didampingi beberapa guru. Kunjungan mereka langsung menyasar jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA.
Nuki Dwi Rifianto, S.Sn selaku Kepala Kompetensi Keahlian Multimedia SMKN 1 Pungging mengungkapkan, kunjungan tersebut untuk memberi pandangan tentang dunia perkuliahan khususnya DKV kepada para siswanya.
“Rata-rata siswa kami ingin kuliah di DKV, jadinya kita langsung berkunjung ke jurusan DKV UNESA. Hari ini yang turut dalam kunjungan ada sekitar 11 siswa kelas multimedia,” ujarnya.
Dia menambahkan, SMKN 1 Pungging, ditunjuk sebagai salah satu SMK pusat keunggulan yang membuat mereka harus melakukan beberapa perubahan, termasuk membuka jurusan DKV. Diharapkan banyak insight dari UNESA untuk siswa dan sekolah kami ke depan.
www.unesa.ac.id
Kajur DKV, Marsudi, S.Pd., M.PD., menyampaikan bahwa potensi sekolah tersebut dan multimedia memiliki keterkaitan dengan DKV. “DKV sendiri sudah menjadi bagian dari multimedia,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bagi siswa yang ingin masuk ke dalam jurusan DKV dan memiliki latar pengalaman multimedia memiliki poin tersendiri. Ada beberapa jalur yang bisa diambil siswa untuk masuk ke UNESA, bisa jalur prestasi, jalur tes dan jalur mandiri.
Muh Ariffudin Islam, S.Sn., M.Sn., dosen DKV sekaligus Kadiv Dokumentasi dan Publikasi Humas UNESA menyampaikan bahwa sekolah dan guru punya peran penting untuk memotivasi siswa agar mau melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu, sekolah juga punya peran dalam mengarahkan minat dan bakat siswa serta mengarahkan ke mana harusnya mereka menuju sesuai minat dan bakat siswa tersebut. “Bapak dan Ibu bukan mengintervensi ya, tetapi memberikan gambaran, mengarahkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat mereka,” ujar Arif.
Pada kesempatan itu, Tri Cahyo Kusumandyoko, S.Sn., M.Ds., menjelaskan terkait visual language. Menurutnya, tidak boleh takut karena tidak memiliki keterampilan. Keterampilan bukan untuk ditakuti, tetapi untuk ditingkatkan.
Tugas dari pegiat DKV tidak lepas dari literasi visual. Ini berkaitan dengan kemampuan manusia dalam mengkonstruksi makna dan gambar. “Sebagai seorang mahasiswa DKV, harus mampu membaca gambar,” ujarnya.
Bahasa visual itu sangat penting, karena memiliki berbagai keunggulan di antaranya, universal, lebih menarik, dan efektif. Ia juga kembali menegaskan bahwa hampir 94 persen artikel menjadi lebih menarik untuk dibaca, ketika dibarengi dengan gambar atau visualisasi yang menarik dan mewakili tulisan.
Muhamad Rois Abidin, S.Pd., M.Pd. juga dosen DKV melanjutkan, jurusan DKV saat ini memiliki peluang kerja dan peminat yang tak kalah besarnya. Ini tidak lepas dari kemajuan teknologi dan besarnya kebutuhan di tengah masyarakat. “Pekerjaan sebagai illustrator, designer entah itu logo, grafis maupun produk sangat diminati era ini baik dalam dan luar negeri,” paparnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: