www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA_Dalam membelajarkan anak usia dini, guru PAUD tidak hanya dituntut bisa menggambar, tetapi juga harus kreatif dan benar-benar memahami setiap tahapan aktivitas menggambar yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Guna meningkatkan kemampuan guru PAUD, LPPM UNESA bersama HIMPAUDI Kota Surabaya mengadakan Pelatihan Kreativitas Menggambar untuk Guru PAUD se-Kota Surabaya pada 17 Oktober 2021 dan 24 Oktober 2021.
Pelatihan yang dihelat secara hybrid; ada sesi daring dan juga ada sesi luring yang diselenggarakan di Gedung PG PAUD UNESA. Pada sesi penyampaian materi, Dr. Ruqoyyah Fitri, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen PG PAUD UNESA menyatakan bahwa guru harus mampu mengidentifikasi kemampuan awal anak serta kesulitan anak dalam berbagai aspek perkembangan.
“Guru harus memahami bahwa menggambar itu ada tahapannya dari yang sederhana ke kompleks, dalam membelajarkan siswa menggambar, perlu disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan si anak,” ujarnya.
Sri Widayati, S.Pd., M.Pd., juga Dosen PG PAUD UNESA menuturkan bahwa sebagai guru PAUD atau sebagai orang tua harus memberikan stimulasi pada anak bagaimana dia menggunakan alat tulis misalnya dengan pulpen atau pensil.
Tahapan menggambar ini sangat berkaitan dengan tahapan menulis. Menggambar berkaitan juga menggunakan alat peralatan jari jemari. Jadi, menggambar dan menulis otomatis berkaitan erat dengan motorik halus anak. “Nah! teman-teman harus ingat bahwa motorik halus itu berkaitan dengan jari jemari anak dan kombinasi mata. Tahapan menggambar dan menulis harus diperhatikan, karena saling berkaitan erat dan tidak bisa dilepaskan,” terangnya.
Sementara itu, Wulan Patria Saroinsong, S.Psi., M.Pd., Ph.D menyampaikan bahwa menggambar adalah seni yang dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan. Menggambar selain dapat melatih motorik halus anak juga membantu anak dalam healing emosinya. “Kita membutuhkan media untuk menyalurkan emosi anak-anak sehingga mereka bisa lebih sabar, salah satunya gambar itu,” katanya.
Pada kegiatan itu, peserta selain dapat matero teoritis dari para pemateri, juga melakukan praktek menggambar kreatif baik dalam bentuk kartu ucapan, hiasan alat rumah tangga seperti gelas kaca dan masih banyak lagi. Mereka belajar kreatif mengambar dengan memanfaatkan ragam media yang ada baik di kelas maupun di rumah.
“Semua guru tentu bisa menggambar sesuai kapasitas mereka masing-masing, tetapi lewat pelatihan ini kita harapkan guru tidak hanya bisa gambar, tetapi juga mampu menjadikan aktivitas menggambar sebagai bagian dari kegiatan belajar dan pembelajaran yang menyenangkan serta efektif menumbuh-kembangkan potensi dan kretivitas anak sejak dini,” harap Dr. Ruqoyyah Fitri, S.Ag., M.Pd. [Humas UNESA]
Share It On: