www.unesa.ac.id
Unesa.ac.di, SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar International Talkshow dengan tema “Cross-Country Perspective of Early Childhood Education” di Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat, 17 Maret 2023.
Kepala Laboratorium FIP, Mohammad Syahidul Haq, S.Pd., M.Pd., pada kesempatan itu mengatakan bahwa bagian dari sivitas akademika diperlukan sebuah langkah untuk memperluas pengetahuan terkait upaya mengembangkan pendidikan anak usia dini, terutama model kurikulum bagi anak-anak PAUD yang ada di belahan negara lain.
Dengan begitu inovasi pendidikan di Indonesia akan mampu memberikan suasana yang baru bagi dunia internasional dari sisi pendidikan. Menurutnya, ide-ide seperti ini sangat potensial guna menunjukkan pandangan yang berharga serta mendorong peningkatan kualitas dan kolaborasi lebih lanjut lintas negara.
Delegasi S1 Informasi dan Komunikasi (Metz University) Baptiste Anse, membeberkan perspektif pendidikan anak usia dini yang ada di Prancis. Dimulai dari pukul 8 pagi para murid banyak mengisi kegiatan dengan belajar bersama, berinteraksi dengan anak yang lain, bermain bersama, mengembangkan kreativitas bersama hingga makan siang bersama.
www.unesa.ac.id
Para guru dalam proses mendampingi murid-muridnya mengembangkan pendekatan ‘brainstorming’ melalui metode story telling. Tak hanya itu, mereka juga diajarkan untuk mencuci tangan yang bersih, menata sepatu, merapikan setiap benda yang telah digunakan, dan beberapa hal kecil lain agar didapati pembiasaan karakter yang baik.
Selain itu delegasi dari Cairo University, Hagar Ali Marzouk Ibrahim pada kesempatan itu memberikan perspektif pendidikan PAUD yang ada di Mesir. Sistem pendidikan di Negeri Piramida itu lebih menekankan pada pelatihan motorik pada anak- anak.
Dikenal sebagai negara mayoritas muslim, sekolah di Mesir tidak melulu dipisah antara perempuan dan laki- laki. Layaknya sekolah pada umumnya, di tingkat pendidikan kanak- kanak hingga sekolah dasar tidak ada pemisahan antara laki- laki dan perempuan. Pemisahan baru dilakukan pada tingkat SMP dan SMA.
Tidak jauh berbeda dengan kedua negara tersebut, delegasi Palestina dari Gaza Training College, yakni Ahmed Wisam menuturkan bahwa konsep pendidikan pada anak usia dini yang ada di negaranya diwarnai dengan ragam kegiatan seperti bernyanyi, bermain, menggambar, menulis, menari, dan beberapa kegiatan kreatif lain.
Dewi komalasari dosen PG PAUD UNESA menuturkan pentingnya nilai Pancasila untuk tumbuh kembang anak. “Sayangnya, masih banyak institusi pendidikan di Indonesia yang tidak mengajarkan hal itu ke anak didiknya,” ungkapnya. Kurangnya pemahaman anak tentang nilai Pancasila berdampak pada perilaku anak itu sendiri.
Banyaknya tindakan bullying, menurunnya nilai- nilai moral agama, mudah merasa iri, menurunnya etos kerja, menurunnya adab pada orang tua dan guru, serta memudarnya toleransi adalah contoh dari pengaruh zaman yang tidak dilandasi pemahaman nilai Pancasila. []
***
Penulis: Saputra/Fatimah
Editor: @zam Alasiah
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: