Sejauh mata memandang patung Ki Hajar Dewantara di FIP Kampus Lidahweran Unesa, terlihat kokohnya bangunan, nilai karakteristik, dan mempunyai simbol dunia pendidikan. Ditambah Suasana sekitar yang asri, rimbunnya tumbuhan yang tertata rapi, dan ikan koi yang menyenangkan hati. Kolam itu membuat setiap pejalan kaki yang melintas, selalu ingin memanjakan indera penglihatannya untuk memandangnya.
Tidak sedikit dari para mahasiswa yang duduk-duduk untuk menikmatinya sembari menunggu teman yang ingin dijumpai. Terkadang juga dimanfaatkan untuk background moment dokumentasi foto saat ingin bernarsis ria bersama kawan-kawan. Taman yang di tengahnya terdapat kolam ikan juga berdiri patung Ki Hajar Dewantara yang bertuliskan Niteni, Niroke, Nambahi (Cermati, Tirukan, Kembangkan) dengan pose beliau yang sedang menghadap ke atas.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa Kolam Ki Hajar Dewantara bisa menjadi momok bagi setiap Mahasiswa. Tentunya bagi mahasiswa yang sedang merayakan hari ulang tahun. Mahasiswa cepat-cepat mengantisipasi yang diperbuat sebelum badan seseorang tersebut dibopong beramai-ramai meluncur ke dalam kolam yang berisi air keruh, berbau menyengat (efek kotoran ikan yang hidup) dan risiko badan basah kuyup serta melekatnya pakaian membuat seseorang bangkit ke luar dari kolam seperti tidak berguna lagi.
Melihat kenyataan itu makna kolam Ki Hajar Dewantara selain sebagai penghias dan pemanis taman di sekitar dimanfaatkan juga oleh mahasiswa untuk melakukan kejutan terhadap temannya yang sedang merayakan ulang tahun. Tidak hanya bagi teman-teman yang sedang merayakan ulang tahun tetapi sebagai bentuk tradisi yang dilakukan juga atas suatu kemenangan atau suatu kesuksesan yang didapatkan seseorang mahasiswa tertentu di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan. (CWH Mu'ammar Syaikhul/syt)
Share It On: