Dekan FIP bersama pakar dan tim persiapan pembukaan program doktor (S-3) PAUD.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) baru-baru ini menyelenggarakan visitasi dan klarifikasi untuk usulan pembukaan program doktor (S-3) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pada Rabu, 8 Januari 2025.
Klarifikasi usulan prodi baru ini dihadiri tim reviewer dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik) yaitu Sofia Hartati dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Ernawulan Syaodih dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Keduanya memberikan apresiasi dan evaluasi terkait proposal yang diajukan. Visitasi ini bertujuan untuk memverifikasi kesiapan FIP Unesa dalam membuka prodi baru baik dari aspek kurikulum, sarana prasarana, hingga sumber daya.
Dekan FIP Unesa, Mochamad Nursalim menjelaskan bahwa pembukaan Prodi S-3 PAUD merupakan respons atas kebutuhan akan tenaga ahli di bidang pendidikan anak usia dini.
Menurutnya guru besar FIP tersebut, sejak beberapa tahun terakhir, lulusan S2 PAUD di Indonesia, khususnya di wilayah timur, menghadapi keterbatasan pilihan untuk melanjutkan studi ke jenjang S-3.
“Mereka sering kali harus melanjutkan ke program doktoral yang tidak linear dengan latar belakang PAUD mereka. Karena itulah kami menginisiasi pembukaan program doktor PAUD,” ucapnya.
Dia menyampaikan bahwa fakultas telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti ruang kuliah, ruang koordinator prodi (Koorprodi), ruang kerja mandiri mahasiswa, hingga laboratorium.
“Kami juga menyiapkan tim pengajar yang terdiri dari dua guru besar dan tiga doktor-lektor kepala, sesuai dengan standar yang ditetapkan Lamdik,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa visi prodi ini yaitu menjadi pusat keilmuan PAUD berbasis ethno-tech, yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan teknologi modern. “Hal ini sejalan dengan visi FIP Unesa untuk menciptakan pendidikan yang adaptif, inklusif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan,” jelasnya.
Dekan FIP mengakui bahwa tantangan dalam pembukaan ini adalah pemenuhan syarat SDM, terutama dalam hal publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional. Karena itulah, FIP terus mendorong civitasnya untuk meningkatkan publikasi di jurnal internasional, dan terlibat dalam berbagai kegiatan mobilitas internasional.
“Pengalaman mendirikan program doktor Pendidikan Dasar, kami belajar bagaimana memastikan setiap dosen memenuhi syarat, termasuk memiliki publikasi di jurnal Scopus. Pengalaman ini menjadi modal penting untuk menyusun proposal S3 PAUD dengan lebih matang dan terstruktur,” ucapnya.
Ia menambahkan, dukungan dari pimpinan universitas serta kerja sama dengan mitra seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Kasetsart University di Thailand, semakin memperkuat kesiapan FIP dalam membuka program doktor tersebut.
“Program doktor PAUD dirancang dengan kurikulum berbasis case method dan project, sesuai arahan pemerintah, untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai pendidik, peneliti, dan konsultan di bidang PAUD,” tutupnya.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim FIP Unesa
Share It On: