Beliau merasa perkuliahan dan beban kerja tidak berpengaruh banyak terhadap proses pengerjaan tesisnya. Sebab, selain kuliah beliau juga sebagai Wakil Kepal Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana di SMA Al-Hikmah Surabaya. Di umurnya yang telah menginjak 50 tahun itu, beliau tidak pernah ambil pusing dengan perkuliahan pascasarjana. "Kuliah merupakan bagian dari refreshing," ungkapnya. Baginya, yang terpenting adalah mengumpulkan tugas dengan maksimal dan tepat waktu.
Alhasil, beliau mampu menuntaskan program pascasarjana dengan IPK 3,91. Beliau mengaku senang dan tidak menyangka, sampai akhirnya diberitahu bahwa IPK yang dicapai tersebut mampu membawanya sebagai wisudawan pascasarjana terbaik pada wisuda ke-85 dengan tema "Wisudawan Unesa Mengabdi Demi Kejayaan Indonesia" yang dilaksanakan 3-4 April 2016.
Apabila diberi kesempatan, beliau ingin melanjutkan studinya ke jenjang S-3. "Sebenarnya sudah mengajukan ke Yayasan (Al-Hikmah-Red.), tapi belum disetujui. Insya Allah saya akan ajukan lagi," jelasnya. Beliau ingin meneruskan penelitiannya ke ranah yang lebih rumit, masih efektifkah tesisnya apabila digunakan untuk selain jenjang SMA. Selain itu, beliau ingin melihat pengaruhnya terhadap tiga mata pelajaran, yaitu psikologi, sosiologi, dan teknologi pendidikan. (Yusuf/KK/Humas)
Share It On: