Mahasiswa Bidikmisi harus bisa menginspirasi. Salah satu caranya melalui tulisan karena tulisan kita akan abadi, ujar Qamaruddin SF dalam sambutan pembukaan Pelatihan dan Pembentukan Gerakan Budaya Menulis di The Alana Hotel Surabaya, Jumat (19/09/2014). Qamaruddin SF adalah salah satu pemateri dalam kegiatan yang dikhususkan bagi penerima beasiswa Bidikmisi tersebut bersama Muhammad Husnil dan Anton Kurnia. Kegiatan ini diawali dengan menyaksikan film Freedom Writers , sebuah film yang diangkat dari buku catatan harian sejumlah siswa di Amerika. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan semangat menulis bagi para peserta. Dari sebuah buku catatan yang kita anggap sepele, ternyata bisa menjadi buku, bahkan menjadi sebuah film yang sangat menginspirasi. Tujuan dari kegiatan Pelatihan dan Pembentukan Gerakan Budaya Menulis ini adalah untuk menumbuhkan semangat menulis mahasiswa. Bukan hanya mahasiswa penerima Bidikmisi, tetapi juga untuk seluruh mahasiswa. Peserta yang telah mengikuti kegiatan ini diharapkan membentuk komunitas penulis di kampus masing-masing. Senada dengan tujuan itu Nisya Septik Prianda selaku koordinator komunitas menulis JawaTimur berpesan, semoga acara yang telah diselenggarakan Kemdikbud ini tidak hanya dapat menggerakkan para mahasiswa yang hadir tetapi juga seluruh mahasiswa di Jawa Timur. Kita tidak hanya sebagai penggerak gerakan penulisan, namun lebih dari itu sebagai pionir dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa yang lain meski bukan mahasiswa bidikmisi, ungkap mahasiswi jurusan Ilmu Hukum Unesa itu. Sebagai mahasiswa kita tidak bisa lepas dari kegiatan kepenulisan. Kita tidak bisa lulus S-1 tanpa menyelesaikan skripsi padahal skripsi juga membutuhkan keahlian dalam hal kepenulisan. Jadi menulis itu sangat penting. Prestasi akademik dan keaktifan di organisasi kemahasiswaan harus punya, kemampuan menulis juga harus dimiliki," tutur Moch Ainur Ridlo As ad, wakil koordinator komunitas menulis Jawa Timur asal Universitas Jember. (Habibi/Byu)