Mahasiswa selingkung Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadiri pameran tugas akhir Kewarausahaan DKV. Mereka tampak mengunjungi booth Tangga Jelajah.
Unesa.ac.id, SURABAYA -- Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) angkatan 2022 (semester 4) menggelar pameran tugas akhir mata kuliah Kewirausahaan. Pameran yang berlangsung selama dua hari ini (4-5 Juni 2024), menghadirkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam dua tema yaitu "Creatical" dan "Animal Crossing."
Pameran ini diselenggarakan di Ruang Pameran Lt.1 T14, FBS, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya. Pada hari pertama, 36 mahasiswa kelas A menampilkan karya mereka dengan tema "Creatical." Setiap kelompok yang terdiri dari 5-6 orang mempersembahkan berbagai produk kreatif dan unik.
Kemudian, pada hari kedua, giliran mahasiswa kelas B yang menggelar pameran bertema "Animal Crossing," menyuguhkan karya-karya yang menarik perhatian.
Kanya Catya, S.T., M.A., dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, mengatakan bahwa pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan karya akhir mahasiswa, tetapi juga sebagai platform untuk memasarkan dan menjual produk atau jasa yang mereka kembangkan selama perkuliahan.
Booth Parfum tampak dikeremuni mahasiswa yang mengikuti pameran tersebut.
Persiapan matang mulai dari konsep, desain booth, hingga strategi pemasaran menunjukkan semangat kewirausahaan para mahasiswa.
Tujuan dari pameran ini adalah untuk memamerkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam desain, memasarkan dan menjual produk/jasa yang mereka ciptakan, meningkatkan keterampilan kewirausahaan, serta mendorong kolaborasi dan networking antara mahasiswa, dosen, dan pelaku industri kreatif.
"Produk dan jasa yang dipamerkan harus memenuhi kriteria orisinalitas, kreativitas, kebermanfaatan, dan relevansi dengan industri desain," ucapnya.
Karya Inovatif
Salah satu booth yang paling menarik perhatian di hari pertama adalah booth parfum yang diketuai oleh Nayla Intan. Booth ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk meracik parfum mereka sendiri.
Meskipun baru belajar meracik parfum, kelompok Nayla berhasil menarik perhatian pengunjung dengan inovasi dan dedikasi mereka. Nayla mengungkapkan tantangan dalam pembiayaan karena bahan baku parfum yang mahal.
“Bibit parfum ini lumayan mahal, jadi kami mengeluarkan modal sekitar 500-600 ribu,” ujar Nayla. Namun, usaha keras mereka membuahkan hasil dengan banyaknya pengunjung yang tertarik membeli parfum racikan mereka.
Mahasiswa DKV peserta dan penyelenggara pameran bersama Kanya Catya S.T., M.A., dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan.
Pada hari kedua, pameran "Animal Crossing" menampilkan karya-karya yang tak kalah menarik.
Salah satunya adalah kelompok lima yang diketuai oleh Kinanthi Febrian Valintina dengan proyek “Tangga Jelajah Nusantara,” sebuah board game edukatif tentang bahasa-bahasa di Indonesia.
Kinanthi menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah mengajak anak-anak, remaja, dan orang dewasa untuk belajar bahasa daerah dengan cara yang menyenangkan.
“Target utama kami adalah anak-anak, karena mereka sulit diajarkan bahasa daerah. Namun, game ini juga ditujukan untuk remaja dan dewasa yang mungkin sudah melupakan pelajaran bahasa daerah mereka,” ujar Kinanthi.
Dia berharap pameran yang berlangsung ini dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dan membangun jaringan dengan pihak-pihak terkait.
Sebagai informasi, pameran pada Selasa-Rabu, 4-5 Juni 2024 di Ruang Pameran Lt.1 T14, FBS, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya diikuti oleh mahasiswa DKV 2022 kelas A dan B. Sementara, pada Kamis-Jumat, 6-7 Juni 2024 di Ruang Pameran Lt.1 T14, FBS, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya diikuti oleh mahasiswa DKV 2022 kelas C dan D.[*]
***
Reporter: Dinda Dwi Cahyani (FBS), Nasywa Kamilah Aayah (FBS), Krisniati Dewi Nadya (FBS), dan Diah Asri Magdavi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Prodi DKV UNESA
Share It On: