
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Dalam rangka memperkuat karakter mahasiswa dan mempererat kebersamaan penghuni dan civitas, Badan Pengelola Usaha Asrama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Halalbihalal dan Career & Character Development, pada Selasa, 22 April 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Lobi Gedung A Asrama Unesa Kampus II Lidah Wetan itu dihadiri pimpinan, pengurus, dan penghuni asrama. Momentum ini menjadi ajang silaturahmi, memperkuat kebersamaan. Juga, sebagai sarana menanamkan nilai-nilai kepribadian, spiritual, dan sosial penghuni asrama.
Dalam sambutannya, Hijrin Fithroni dari BPU menegaskan pentingnya pembinaan karakter dalam konteks kehidupan kolektif asrama. Menurutnya, asrama adalah miniatur masyarakat. Di situlah mahasiswa belajar hidup bersama, mengelola perbedaan, dan membangun nilai-nilai tanggung jawab serta toleransi.

www.unesa.ac.id
Dalam pemaparannya, narasumber, Kepala SMA Labschool Unesa 1 Surabaya, Dewi Purwanti menyampaikan tentang karakter generasi Z di dunia kerja. Ia menyebut bahwa Gen Z memiliki keunggulan luar biasa di bidang teknologi, tetapi perlu memperkuat karakter tangguh dan semangat kolaborasi.
“Jangan jadi generasi stroberi, yang manis di luar, tapi mudah rapuh. Generasi muda harus kuat menghadapi tekanan dan belajar dari pengalaman,” ucapnya.
Sementara itu, narasumber berikutnya, Ustaz Muhammad Basuni memberikan refleksi mendalam mengenai esensi halalbihalal sebagai momen perbaikan relasi vertikal dan horizontal.
Ia mengajak mahasiswa menjadikan momen Syawal sebagai titik balik untuk memperkuat keikhlasan, kejujuran, dan ukhuwah Islamiyah. “Kehidupan harmonis dimulai dari hati yang bersih dan niat yang lurus,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama diskusi dan suasana khidmat saat doa bersama. Mahasiswa mendapat perspektif baru dalam menjalani kehidupan kampus dan berasrama secara lebih matang.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Unesa dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial. Sinergi antara pelatihan karakter dan pendekatan spiritual diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan generasi pemimpin yang berintegritas.[]
*
Reporter: Nelly (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: