Jarmani, mahasiswa jurusan sendratasik angkatan 2008 mencoba berinovasi. Hal itu diwujudkan dalam sebuah pertunjukan musik berjudul 'gamang' di Gedung Cak Durasim Surabaya tadi malam (6/6) dalam pagelaran ujian akhir karya seni mahasiswa jurusan sendratasik fakultas bahasa dan seni (FBS) bertema 'Smart and Health with Art'. Dia menjadikan becak untuk sarana bermusik. Becak dipakai sebagai alat musik tiup, gesek, petik, dan perkusi. Cara kerjanya pun mudah. Nyaris semua bagian becak tak ada yang tertinggal. Misalnya, bagian penampang dijadikan alat perkusi atau pukul, sedangkan setir becak difungsikan sebagai alat tiup. Samsul Hidayat, dosen perkusi Unesa menilai jika pertunjukan yang menampilkan 30 karya musik dan 6 tari ini sangat spektakuler. Sebagai pengamat sekaligus guru, Samsul menilai setiap tahunnya karya mahasiswa jurusan sendratasik, khususnya musik karyanya semakin berkembang. Terbukti dari penampilan musik Jarmani yang berani memadukan musik konvensional, kerakyatan, dan eksperimental. "Dalam seni tak ada karya yang jelek, semua bergantung sudut pandang tiap orang," tuturnya. Inilah hal baru dalam musik. "Secara konsep karya Jarmani menarik karena dia menggunakan becak sebagai sarana bermusik", tambahnya. Dia berharap itu dapa terus dikembangkan. (Rizka Amalia/syt)