www.unesa.ac.id
Saat pembukaan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Dr. Totok Suyanto, M.Pd., mengatakan pentingnya dialog ini dalam menggerakkan pluralisme dalam kalangan mahasiswa. menurutnya paham pluralisme perlu dicanangkan sebagai wujud rasa saling menghromati dan toleransi bagi sesama.
“Kegian dialog kebangsaan ini sangat baik. Agar pandangan mahasiswa tidak dipengaruhi oleh paham radikalisme serta memupuk pluralisme sebagai wujud menerima segala bentuk keragaman,” ujar Dr. Totok.
Namun, saat ini tidak dapat dipungkiri paham radikalisme sedang menyasar ke ranah pendidikan atau lebih khusus kalangan mahasiswa. Sebagai generasi muda penerus bangsa, mahasiswa harus menjadi tameng untuk menghindari gerakan-gerakan radikalisme ini. Oleh karena itu mencintai dan menghormati keberagaman yang ada di linkungan sosial perlu dicanangkan kepada seluruh mahasiswa. Senada dengan Irjen, Pol. Drs, Luki Hermawan. M.Si menyatakan bahwa mahasiswa sebagai penerus bangsa dapat mengaplikasikan pluraslime sebagai tatanan hidup bermasyarakat dalam menerima segala keberagaman.
“Mahasiswa harus meneruskan tongkat estafet ini untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Serta terus memupuk dengan baik pilar Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45, demi menjaga bangsa ini,” tegas Irjen Pol. Luki.
Asropin Gunawan sebagai Ketua Pelaksana Dialog Kebangsaan mengungkapkan bahwa penyelenggaraan dialog kebangsaan ini dilatarbelakangi oleh isu-isu yang berkembang di masyarakat tentang keberbedaan dan isu-isu mengenai perpecahan yang mengancam bangsa ini. Sehingga dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat mengambil sisi positif mengenai edukasi pluraslisme serta menjaga NKRI melalui keberagaman.
Turut pula dalam kegiatan ini Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FISH Unesa, Dr. Sigit Bambang Widodo,S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISH Unesa, dan Ketua BEM FISH Unesa. (Astutik/sh/why)
Share It On: