Pimnas dan beasiswa studi lanjut. Itulah opini publik yang hendak dibangun Mendikbud ke depannya. Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah mahasiswa di Indonesia kurang dari 6 juta, sekitar 100 ribu di antaranya mengikuti seleksi Pimnas melalui tahap pengajuan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), tepatnya sebanyak 30 ribu proposal/karya ilmiah yang masuk ke dewan juri di Dikti. lalu, melalui serangkaian seleksi laporan kemajuan dinyatakan 400 PKM terbaik layak dipresentasikan di gelaran ilmiah paling akbar se-Indonesia, Pimnas. Sebagai apresiasi atas kreativitas mahasiswa, juara Pimnas akan diberi beasiswa studi lanjut. Mereka yang sedang belajar di Diploma 3, akan diberi beasiswa untuk melanjutkan ke Diploma 4 atau S-1. Mereka yang sedang belajar di S-1, akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi ke S-2, ujar Muhammad Nuh saat membuka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (10/09). Mendikbud mengatakan, Pimnas diselenggarakan untuk membangun tradisi keilmuan. Sebagai kaum cendikia, mahasiswa diharapkan dapat kreatif dalam menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Pimnas juga diselenggarakan untuk membangun tradisi berprestasi. Jumlah mahasiswa di Indonesia tidak mencapai 6 juta orang. Dari jumlah kurang dari 6 juta mahasiswa tersebut, tidak semua bisa mampu berprestasi Para peserta Pimnas ini adalah mereka yang mampu menunjukkan prestasinya. Kalian harus bangga menjadi mahasiswa yang berprestasi. Untuk itu, agar setiap anak bangsa berlomba-lomba menunjukkan prestasinya, diperlukan tradisi apresiasi. Semoga apresiasi beasiswa ini bisa memberi motivasi bagi para mahasiswa, ujar mantan Rektor ITS tersebut. Ajang Pimnas XXVI tahun ini diikuti 106 perguruan tinggi dari 28 provinsi di Indonesia. Jumlah peserta mencapai hampir 2.000 mahasiswa. Untuk mendapatkan predikat juara, peserta harus mampu menjadi tiga tim terbaik (juara I, II, dan III) dari setiap kelas perlombaan. Predikat juara itu masih dapat diperebutkan dari dua kategori yakni kategori presentasi dan kategori poster yang jika diakumulasikan dalam penentuan peringkat juara umum harus dikonversikan terlebih dahulu nilainya dalam pembobotan 70 % presentasi dan 30 poster. Peringkat terbaik yang diraih Unesa dalam Pimnas lima tahun terakhir ialah pada tahun 2009 silam, yakni menempatkan Unesa pada peringkat 13 secara nasional dengan menyumbangkan satu medali perunggu kategori presentasi. Setelah itu kondisi peringkat Unesa makin memburuk. Semoga tahun ini kontingen Unesa dapat memberikan prestasi terbaiknya dan semoga ke depan mahasiswa, dosen, dan bidang kemahasiswaan Unesa makin greget dengan Pimnas, apalagi sekarang ada bonus beasiswa studi lanjut bagi pemenangnya, ucap Bayu Dwi Nurwicaksono, finalis Pimnas 2009. (Byu)