Selama hampir sepekan ini, Rektor Unesa bersama beberapa rektor LPTK di Indonesia ke Amerika. Tujuan utamanya memenuhi undangan USAID di kantor pusatnya di Washington. Di sela-sela itu, Rektor Unesa menemukan kurikulum 2013 di Amerika. Dalam kurikulum Nathick High School (NHS), ada mata pelajaran yang diberi kode AP (advance Programe). Program ini mirip dengan program peminatan yang ada di jenjang SMA pada kurikulum 2013. Saya terkejut ketika menemukan contoh tes matematika untuk anak K-12 (setingkat dengan SMA Kelas 12) dalam matapelajaran dengan kode AP. Saya sungguh kaget karena soal itu mirip dengan yang dipelajari mahasiswa teknik akhir semester satu atau bahkan semester dua. Sisi positifnya, siswa yang memang berminat akan mendapatkan soal dengan level mutu yang cukup tinggi namun sisi minusnya, saya menduga mereka akan melupakan mata pelajaran lain ujar Prof. Muchlas Samani. Di NHS pun ada program pembinaan profesional guru yang disebut PLC (Professional Learning Community), mirip Komite Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Indonesia, tetapi levelnya sekolah. Di samping itu NHS punya guru yang ditunjuk sebagai master teacher yang tugasnya memantau tugas guru lain dan membibing guru se-matapelajaran dalam melaksanaan PLC. Setiap hari, guru mapel sejenis atau serumpun bertemu selama 45 menit untuk membahas pengalaman mengajar hari itu. Hasilnya direkam sebagai bagian dari portofolio guru. Sungguh menarik fenomena itu, ketika kita meninggalkan KKG dan MGMP, tetapi NHS justru melaksanakannya secara konsisten dan menurut para guru di sana manfaatnya sangat baik. Semoga menjadi pelajaran dan bahan kajian yang menarik di Indonesia, tuturnya. Saat ini para guru mendapat tunjangan profesi. Konon nanti akan ada Evaluasi Kinerja Guru. Guru yang tidak bagus kinerjanya akan dihentikan tunjangan profesinya. Semoga MGMP/KKG/PLC dapat dijadikan wahana pembinaan guru dan dijalankan secara konsisten ke depan. (Byu)