www.unesa.ac.id
Pada tahap penyangraian atau penggorengan tanpa minyak ini terkadang memerlukan waktu cukup lama dalam menghasilkan kerupuk dalam jumlah banyak. Dengan melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Unesa membuat Inovasi mesin penyangrai kerupuk dilengkapi Electrical Temeprature Control atau yang diberinama Mesin KEROKAN.
Tim yang terdiri dari Muhammad Irfan Maulana, Ade Amelia Sapriana, Hafizh Muhammad Alwidyansyah, M. Ilham Prasetya, dan Olivian Yundia Pratama ini telah menerapkan alat ini ke beberapa UKM. Dari hasil yang ditemukan, penggunaan alat ini sangat efektif. Penghasilan disalah satu UKM yang biasanya dapat menghasilkan 50kg dengan menggunakan Mesin KEROKAN mampu menghasilkan 75kg kerupuk matang.
“Saya dulu biasanya cuma bisa menghasilkan 50kg kerupuk matang, tapi pas pakai mesin ini bisa sampai 75kg. Kalau pakai mesin kan juga tidak capek, tidak perlu nunggu lama – lama,” komentar salah satu UKM saat kunjungan tim.
Sebagai informasi tim ini juga terpilih menjadi salah satu judul PKM yang lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 Tahun 2019 di Bali.
“Program PKM ini sangat bermanfaat, tidak hanya dapat membantu menyelesaikan permasalahan UKM namun juga dapat menjadi wadah belajar bagi mahasiswa. Saya juga bangga mereka (tim PKM) dapat lolos ke PIMNAS” ujar Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing. (why)
Share It On: