BERTEKAD KUAT: Didampingi kedua orang tua, Ishmianna Nurfida Dwi Rahmadani jalani tes UTBK di UNESA Kampus 2 Lidah Wetan.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Tekad dan semangat juang Ishmianna Nurfida Dwi Rahmadani mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) patut diacungi jempol. Pasalnya, meski dengan kondisi kesehatan yang tidak baik-baik saja, dia tetap memilih datang dengan kursi roda untuk mengikuti tes sesi pagi di lantai 1 Gedung T14 FBS, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Minggu, 5 Mei 2024.
Usai tes berlangsung, perempuan asal Bojonegoro itu menceritakan kondisinya. Ternyata, dia mengalami kecelakaan saat hendak berangkat les persiapan UTBK bersama ibunya pada 28 Maret 2024 lalu.
“Kami berangkat pakai sepeda motor dengan kecepatan biasa. Namun, dari arah depan ada motor juga yang berbelok tiba-tiba dan akhirnya tabrakan. Saya sempat sadar, tetapi kaki saya sempat ketiban motor orang dan kaki saya retak,” bebernya.
Ismianna melanjutkan, ketika sudah berada di rumah sakit langsung diperiksa, ada beberapa sobekan di kaki dan lecet di tangan. Setelah rontgen, ternyata terdapat retakan di kaki kirinya. Karena kondisinya yang parah itu, pada tanggal 30 Maret dilaksanakan operasi.
“Perasaan saya waktu itu sempat sedih, bingung, apalagi kan seharusnya sebulan sebelum UTBK itu harus mantapkan persiapan. Tapi karena dukungan orang tua dan keluarga, saya memilih tidak mau putus asa, meski sibuk ke rumah sakit untuk kontrol rutin dan operasi, saya usahakan untuk tetap belajar,” ucapnya.
OPTIMIS: Ishmianna disambut orang tuanya usai menjalani tes sesi pagi di lantai 1 Gedung T14 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
Persiapan Ishmianna mengikuti UTBK tahun ini sudah lama dan berat, mulai dari ikut les offline maupun online, mencari materi-materi di berbagai website hingga rutin latihan soal. Dengan perjuangan yang berat itulah, akan sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan.
“Materi-materi yang sudah banyak saya pelajari masih fresh di ingatan saya, oleh karena itu saya tetap kekeh untuk ikut UTBK hari ini agar bisa lolos di jurusan impian saya,” tukasnya.
Sang Ibu, Ana Wahyuningsih yang ikut menemani anaknya itu menyebutkan bahwa dari kecelakaan itu anaknya sempat down, tetapi dia tetap memberikan dorongan positif agar tetap semangat dan bangkit dari kondisi tersebut.
“Cobaan itu datangnya selalu tiba-tiba, tanpa kita minta dan tanpa kita sadari. Saya sangat bersyukur masih bisa selamat dari kejadian itu. Sedih sih pasti ya, tetapi kami harus kuat menghadapinya dan terus memotivasi anak saya agar tetap kuat dan tidak patah semangat meraih cita-citanya,” ucapnya.
Ana Wahyuningsih berharap tes yang dijalani anaknya bisa maksimal dan bisa membawanya diterima di prodi dan kampus pilihannya, yaitu prodi kedokteran di UPN Veteran Jakarta sebagai pilihan pertama, dan kedokteran di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai pilihan kedua.[]
***
Reporter: Lina Lubabatul Karimah (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi tim Direktorat Humas
Share It On: