Pendidikan karakter merupakan ujung tombak pendidikan Indonesia, karena penilaian kecerdasan otak saja tidak cukup akan tetapi untuk mencetak pribadi yang unggul dan berkepribadian baik perlu yang namanya pendidikan karakter.
Untuk mencapai itu semua, dituntut kerjasama semua pihak, baik tenaga pendidik, orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Oleh karena itu, bertempat di auditorium lantai 3 kantor pusat Unesa, Senin (24/09), diselenggarakan Rakor Pembangunan Karakter Bangsa. Acara kali ini berkat kerjasama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan Unesa.
Acara yang bertajuk Pembangunan Karakter Bangsa Untuk Revitalisasi dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dihadiri oleh dosen, guru, praktisi, dan mahasiswa. Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd., selaku rektor Unesa dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan karakter merupakan aspek penting. Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof. Dr. Agus Sartono, MBA. Ia menyampaikan bahwa tujuan dari pendidikan adalah membentuk karakter.
Pak Agus (Sapaan akrabnya) menambahkan bahwa yang terpenting dalam pendidikan yaitu harus menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Sehingga peserta didik akan menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter.
Rakor kali ini mendatangkan empat pemateri yang terbagi dalam dua diskusi panel, untuk yang pertama, Prof. Dr. Imam Suprayogo dan Prof. Dr. Budi Darma, memaparkan tentang Pendidikan Karakter dari Perspektif Agama. Yang kedua disampaikan oleh Mudji Sutrisno SJ, Guru dan Prof. Dr. Sa dun Akbar, M.Pd., keduanya memaparkan pendidikan karakter dari perspektif Pendidikan dan Budaya.
Dalam pemaparannya, keempat pemateri dengan jelas dan gamblang mengupas tentang pentingnya pendidikan karakter dalam kehidapn di masyarakat. Untuk itu perlu penerapan nilai-nilai luhur yang tercantum dalam pancasila. (Zaen/syt)
Share It On: