Mahasiswa pemenang pemilihan Putra dan Putri IPS 2024. Kegiatan ini merupakan rangkaian Pekan Fisipol UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Masih dalam rangkaian Pekan Fisipol 2024, Prodi Pendidikan IPS Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pemilihan Putra dan Putri IPS yang memasuki babak grand final di Gedung Srikandi I6, Fisipol, Kampus 1 Ketintang, pada Rabu, 24 Juli 2024.
Para finalis menunjukkan kemampuan dan bakat mereka melalui serangkaian kategori penilaian yang sangat menantang. Mereka juga unjuk kebolehan personalnya melalui berbagai bakat dan minat, seperti flashmob, catwalk, solo vocal, pidato, hingga pencak silat.
Dari lima pasangan finalis, terpilih tiga pasangan terbaik: putra-putri IPS 2024 yaitu Novan Ziya Ramadhan dan Abdina Putri Qiasa; putra-putri IPS berbakat yaitu Muhammad Bahaudin dan Lufita Nurmasari; dan putra-putri favorit jatuh pada Muhammad Nur Fadillah dan Niyahatus Sa’adah.
Novan Ziya Ramadhan, salah satu putra IPS angkatan 22 yang terpilih menjadi putra IPS, mengungkapkan perasaannya setelah berhasil dalam konteks tersebut. "Happy, juga bahagia, senang lah intinya," tuturnya.
Menurut salah satu juri acara Grand Final Pemilihan Putra Putri IPS 2024, Ali Imron, tujuan dari pemilihan ini ialah untuk mengeksplorasi bakat dan potensi mahasiswa di bidang non-akademik. "Pemilihan putra-putri ini kan tujuannya adalah mengeksplorasi bakat dan juga potensi mahasiswa di bidang non-akademik," ungkapnya.
Pemeran Potret dan Video Geografi Pekan Fisipol UNESA dihadiri pelajar SMAN 2 Surabaya.
Kegiatan ini melibatkan kemampuan berbicara di depan umum, personal branding yang bagus, kemampuan catwalk, serta penampilan bakat sebagai kategori penilaian. Tantangan terbesar dalam kompetisi ini adalah memobilisasi mahasiswa untuk ikut serta.
Mereka yang terpilih sebagai putra-putri IPS 2024 akan menjadi ambasador atau wakil institusi yang merepresentasikan dan mencerminkan prodi Pendidikan IPS dalam berbagai kesempatan.
Acara ini juga diiringi dengan pameran foto dan video pendidikan geografi hasil penelitian KKN yang bertema “From Landscapes to Culture: Geography’s Impact on Society”. Fiona Salsabila, salah satu pemandu pameran, menjelaskan bahwa poster yang ditampilkan secara urut mulai dari awal perjalanan mereka dalam KKL Bentang Lahan di Yogyakarta.
Mahasiswa UNESA menyaksikan karya peserta pameran geografi Pekan Fisipol UNESA
Pameran tersebut menampilkan output dari KKL Pendidikan Geografi yang meliputi poster dan video, dengan tema-tema seperti Area Vulkanik Merapi, Fluvial di Wanagama, Kalisuci yang memiliki keunikan sendiri, hingga Fluvio Marin di Pantai Baron.
Selain itu, pameran ini juga menampilkan alat-alat dari Lab Penginderaan Jauh di Pendidikan Geografi, seperti alat ilmu ukur tanah, palu geologi, dan anemometer.
Tujuan dari pameran ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak geografis terhadap kebudayaan masyarakat serta potensi bencana yang ada di sekitar daerah tersebut. Pameran ini juga menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan hasil riset mereka kepada masyarakat.
Dengan adanya pameran ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya memperhatikan dampak geografis terhadap kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Selain itu, pameran ini juga menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menunjukkan kontribusi mereka dalam bidang pendidikan geografi. [*]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: