www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar Tur Seni Bulan Purnama (Tursina) di Panggung Terbuka, T3-T4 FBS, Kampus Lidah Wetan Surabaya pada Jumat, 23 Juni 2023.
Tursina ini merupakan panggung seni terbuka yang menjadi wadah ekspresi bagi mahasiswa komunitas seni. Acara ini diisi dengan berbagai penampilan yang merepresentasikan sembilan program studi yang ada di FBS.
Berbagai pertunjukan itu menarik perhatian pengunjung, salah satunya Subarashii Taiko dari perwakilan Jurusan Bahasa Jepang. Subarashii Taiko merupakan serangkaian alat musik perkusi Jepang yang mengacu pada segala jenis drum.
Taiko identik sebagai alat pengiring untuk memuja dewa serta penentu ketukan aba-aba perang. Penampilan menarik perhatian lainnya yaitu performance art oleh Noval perwakilan Seni Rupa yang menggambarkan seseorang yang menghadapi permasalahan hidup.
Seseorang mulai dari duduk terdiam hingga berakhir dengan bermandikan air dingin. Oleh kawannya, ditempelkan tanah liat di seluruh wajah, merepresentasikan pembebasan dan pembentukan diri menjadi karya seni.
Selain itu, juga ada beberapa penampilan Symetratrstanza, tari khas Jerman, performance art, dance, musikalisasi guritan, musikalisasi puisi dan lain sebagainya.
www.unesa.ac.id
Ketua pelaksana, Devinta Intan Widyani mengungkapkan bahwa penampilan seni harus terus dihidupkan, utamanya seni dan budaya nusantara. Selain itu, perlu mengenal berbagai seni dan budaya lainnya. "Pagelaran kali ini berkaitan dengan budaya lain sebagai pengenalan sekaligus mendukung materi prodi yang dipelajari," ucapnya.
Ketua BEM, Dhebby Silvia mengatakan, sebagai fakultas yang bersentuhan langsung dengan seni, FBS memerlukan wadah yang tepat untuk mengekspresikan seni tersebut agar bisa dinikmati oleh banyak orang. Salah satu wadah itu ialah Tursina.
Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd., Pembina Organisasi Mahasiswa, BEM FBS mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan seni tersebut. Sebagai rumah yang mencetak seniman berkualitas, FBS memerlukan banyak wadah dalam mengekspresikan kebebasan mahasiswa dalam ranah yang positif, salah satunya melalui pementasan ini.
"Tursina berhasil menjadi wadah mahasiswa untuk bersuka cita mengekspresikan dirinya secara bebas. Penggiat seni harus bisa mempersembahkan karyanya kapan dan di manapun. Tidak harus dengan panggung yang memiliki lighting dan dekorasi yang gemerlap, dengan panggung terbuka semacam ini pun bisa dilakukan," ucapnya. []
***
Penulis: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: