Di manapun dan kapanpun orang yang tak pelit ilmu bakal beruntung. Contohnya adalah lulusan terbaik Fakultas Teknik (FT) kali ini. Dengan berbekal ilmu teori merias di kampus dan pengalaman praktik di tempat kerjanya, ia tidak tanggung untuk membagikan keterampilan yang diperolehnya kepada sesama peminat tata rias. Saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK, ia membagikan ilmu praktis pewarnaan rambut artistik kepada murid-murid SMK Negeri 6 Surabaya peminat tata rias. Alhasil atas keikhlasannya dalam berbagi ilmu, berkah kebaikan pun mengiringinya. Ia mendapatkan kemudahan melakukan penelitian skripsi di SMKN 6 Surabaya dengan judul yang terkait pengabdiannya selama PPL, yakni Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Pewarnaan Rambut Artsitik di SMKN 6 Surabaya . Penelitian tersebut didasarkan pada kenyataan di lapangan bahwa di SMKN 6 Surabaya, siswa hanya diajari teknik pewarnaan rambut satu warna. Padahal pewarnaan rambut artistik itu membutuhkan kreativitas dan kreativitas itu pasti memerlukan eksperimen lebih dari satu warna untuk menghasilkan tata rias yang artistik. Tak hanya kemudahan dalam penyelesaian skripsi yang ia dapat. Kemudahan lain yang ia peroleh adalah sertifikasi perias junior dari lembaga sertifikasi. Selain itu, bonus dari kiprahnya selama ini ia digancar sebagai lulusan terbaik pertama dari program studi tata rias yang mampu menjadi pamuncak di FT. Selama ini belum ada wisudawan dari program studi tata rias yang dapat menjadi pamuncak di FT. Ketika diwawancarai reporter Humas, ia mengaku bahwa IPK 3,63 yang telah diraihnya dipersembahkan secara khusus kepada kedua orang tuanya. Siapa dia? Dia adalah Juwita Prawendari Putri. (Ari/Byu)