www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna meningkatkan kualitas tata kelola kelembagaan, UPT Humas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar “Workshop Penguatan Kapasitas Pengelola Kehumasan Unesa” di Ruang Rapat, Lantai 8, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 20 September 2022.
Yayat Hendayana, S.S., M.Si., selaku Koordinator umum, Kerja Sama, dan Humas Sesditjen Dikti Kemendikbudristek, dan Doddy Zulkifli Indra Atmaja, Subkoordinator Humas, Pranata Humas Ahli Madya Sesditjen Dikti Kemendikbudristek hadir sebagai narasumber.
Mula-mula, Doddy Zulkifli Indra Atmaja menjelaskan menurut IPRA (International Public Relation Association) humas memiliki fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk mendapatkan pengertian, simpati, dan dukungan dari para stakeholder terkait. “Humas harus menciptakan rencana kerja untuk manajemen organisasi, khususnya branding lembaga,” ujarnya.
www.unesa.ac.id
Humas memegang peranan penting, sebab itu penting sekali menentukan strategi komunikasi yang digunakan untuk mendukung implementasi peranan tersebut. “Saya rasa Unesa sudah punya. Di depan ada tagline Unesa Kampus Para Juara. Itu merupakan salah satu upaya yang digunakan humas untuk mengenalkan Unesa pada masyarakat,” paparnya.
Hal lain yang perlu dilakukan dalam kehumasan yakni menjaga hubungan dengan media. Selain media partner, Doddy juga menyinggung soal media sosial. Peran media sosial tentu tidak bisa dilepaskan dengan kehumasan, mengingat media sosial mempunyai efek berantai sehingga proses transmisi yang terjadi tidak berhenti pada satu audiens pokok saja.
Menurutnya, media sosial membutuhkan kerja tim. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan kreativitas dalam menyuguhkan konten, melainkan juga berkaitan dengan peningkatan search engine optimization atau SEO. “Ini bisa menjadi tolok ukur kepopuleran instansi ketika kita mencari nama instansi di peramban,” bebernya.
Sementara itu, Yayat mengungkapkan jika kerja humas memang tidak ada habisnya. Namun semua itu akan menjadi lebih jelas jika dalam organisasi sudah dari awal menentukan perencanaan program kerja. “Yang penting kerja ikhlas. Itu kata kuncinya,” tandasnya.
Dia menambahkan, jika yang tidak kalah penting adalah evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mengukur dan mengetahui bagaimana kehumasan dapat berjalan dengan baik. Evaluasi bisa dilakukan per bulan, per triwulan atau bahkan per semester. Tujuannya untuk memetakan pencapaian rencana kerja kehumasan yang sudah disusun di awal. Ini bisa menjadi tolok ukur kesuksesan.
Dalam workshop kali ini, Yayat dan Doddy juga sempat mendiskusikan beberapa penghargaan yang pernah diterima Humas UNESA. Mereka sepakat jika penghargaan itu tidak akan didapat tanpa adanya kerja keras dan dukungan dari pimpinan.
“Saya rasa, pimpinan UNESA sangat aware. Apalagi beliau (rektor Unesa, red) sangat antusias jika ada gelaran semacam penganugerahan. Ya semoga ke depan Humas UNESA semakin maju,” ucap Yayat mengakhiri sesi diskusi. Acara ini dihadiri jajaran kehumasan UNESA, mulai dari kepala UPT Humas, jajaran kepala divisi, tim media sosial, majalah dan website. [HUMAS UNESA]
Share It On: