www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Indonesia mencanangkan diri sebagai pusat mode muslim internasional di tahun 2025. Persiapan ini perlu dimatangkan, termasuk dengan melibatkan desainer-desainer muda berbakat dalam menciptakan berbagai tren busana muslim. Untuk mencapai ke sana, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur menyelenggarakan Youth Moslem Fashion Style yang dihelat di Taman Krida Malang pada Sabtu (5/3/2022).
Prodi S-1 Pendidikan Tata Busana UNESA turut berkontribusi dengan melaunching Brand Fashionesa. Pada kesempatan itu, tim desainer UNESA menampilkan busana muslim yang dapat digunakan secara universal atau busana modest wear. Desainer UNESA dengan brand fashion terbarunya, mengusung tema “Tali Jiwo“ yang menggambarkan jati diri dalam menapaki kehidupan dengan nuansa dan kebudayaan Jawa.
Busana muslim tersebut memadukan unsur modern khas anak muda diselaraskan dengan unsur tradisional sehingga tetap nyaman digunakan dan terlihat stylish untuk menyasar target pasar anak muda. Rancangan ini disusun oleh tiga mahasiswa Unesa, yakni, Bilqissima Az Zahra, Fauzan Alfitrah dan Argi Dwi Kuncoro.
Gagasan tentang Fashionesa diinisasi Kaprodi S-1 Pendidikan Tata Busana, Dr. Luthfiyah Hidayati, M.Pd dan disambut baik oleh rekan-rekan dosen di jurusan tersebut, termasuk Inty Nahari, S.Pd., M.Ds, dan Deny Arifana, S.Pd., M.A. “Kini, mahasiswa akan memiliki portofolio dan secara aktif dapat turut berpartisipasi dalam pengembangan Brand Fashionesa,” ungkap Luthfiyah di lokasi kegiatan.
Inty Nahari anggota tim penggagas FASHIONESA mengatakan, ke depan, Brand Fashionesa akan digunakan untuk seluruh karya fashion, mulai dari pakaian hingga aksesoris ciptaan prodi S-1 Pendidikan Tata Busana UNESA. Brand ini, lanjutnya, lahir dalam momentum Perhelatan Youth Moslem Fashion Style 2022 untuk mewadahi karya-karya mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Busana.
“Jadi, ke depannya, setiap karya di bawah naungan prodi S-1 Pendidikan Tata Busana akan berlabel FASHIONESA. Selama ini, tugas akhir hanya mengusung tema yang diangkat, dengan lahirnya Fashionesa, kini seluruh karya mahasiswa akan memiliki label tersebut,” terangnya.
Terlibat dalam gelar karya tersebut, persiapan tim UNESA terbilang cukup singkat. Mahasiswa harus membagi waktu untuk fokus dalam mengerjakan tugas perkuliahan serta tetap memberikan perhatian pada project tersebut. “Karna tim nya memang kebanyakan dari teman-teman mahasiswa, kita belajar buat bagi waktu, untuk mengerjakan tugas kuliah sekaligus fokus pada project ini. Tapi akhirnya terbayar, karya-karya kita berhasil lahir,” ujar Argi Dwi Kuncoro, salah satu desainer FASHIONESA. [Humas UNESA]
Share It On: