www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Ada pemandangan yang berbeda dalam pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang berlangsung di Lapangan Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya kemarin (Selasa, 23 Agustus 2022). Selain prosesi pimpinan yang berkuda dan penyiraman pohon kalpataru, juga terdapat fashion show yang menampilkan karya busana Fashionesa, prodi S-1 Pendidikan Tata Busana.
Fashion show tersebut diperagakan para model UNESA dan diikuti seluruh jajaran pimpinan universitas, fakultas hingga prodi dengan make up dari prodi S-1 Pendidikan Tata Rias. Busana yang ditampilkan secara umum berwarna gelap kombinasi hitam dan merah maroon bercorak emas.
Aliya Fayza, mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Busana selaku Liaison Officer mengungkapkan bahwa tema fashion show tersebut merupakan permintaan langsung rektor UNESA yang disampaikan kepada Imami Arum Tri Rahayu, S.Pd., M.Pd., dosen prodi tersebut.
Mereka menampilkan busana bertajuk Bhadrika atau gagah berani. Busana tema ini berjenis traveling wear-motorcycle outfit untuk wanita dan casual wear untuk pria. Busana tersebut, lanjut Aliya terinspirasi dari tempat wisata Klenteng Sanggar Agung di Kenjeran Surabaya dan itu terlihat jelas dari pemilihan warna dan motif busana yang khas seperti corak bangunan china.
Karya tersebut pernah ditampilkan dalam Pagelaran Busana Gelar Cipta SABAYA 2022 oleh mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Busana 2018 dan sempat show di Ciputra World pada Juni lalu. Para desainer busana tema ini yaitu Nella Aprilia, Ayunda Salsadilla, Dara Irwa Y, Dhevanisya U, dan Nadia Tsani.
Diapresiasi Menparekraf
Selain itu, juga ditampilkan karya busana Wilwatikta karya Nisa Syam, Firzah Faridah, Ananda Siti Hajar, Windy Handayani, Lulu Rosyida dan Anita Dwi. Karya mereka ini juga pernah ditampilkan dalam Pamekasan Fashion Week 2022 dan menjadi salah satu penampil terbaik serta mendapat apresiasi dari Menparekraf dan bupati Pamekasan. Selain itu juga pernah show dalam Gelar Cipta Karya S-1 Pendidikan Tata Busana 2016 pada 2020 lalu.
Wilwatikta terinspirasi dari candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Tekstur bata diterapkan pada bagian rok, ditumpuk tidak beraturan dan dijahit satu persatu dengan memanfaatkan limbah kain. Sistem pemanfaatan kain ini disebut sustainable fashion. Ini juga berkaitan dengan tema umum fashion show yaitu “Aktualisasi GARDA UNESA Berorientasi Restorasi Lingkungan”.
Kendati terinspirasi dari peninggalan kerajaan, tetapi memiliki style yang lebih modern, multifungsi dan eksklusif. Penambahan aksesoris yang terinspirasi oleh motif ornamen candi sebagai pelengkap yang mengangkat kearifan lokal.
Di tempat lain, Kaprodi S-1 Pendidikan Tata Busana Dr. Luthfiyah Hidayati, M.Pd., berharap Fashionesa ke depan tidak hanya terlibat dalam fashion show internal dan acara-acara pemerintah kota dan provinsi, tetapi harus bisa unjuk karya dan pemain penting dalam dunia fashion Indonesia. Selain itu juga bisa memproduksi busana yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan zaman. [HUMAS UNESA]
Penulis: Nabila Arum Hidayati
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: