Salah satu adegan dalam Nuansa Apresiasi Seni dan Drama Mahasiswa (Nawasena) 2024.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2023 gelar Nawasena, persembahkan delapan pentas drama pada 18 Desember 2024 di Gedung Pertunjukan Sawunggaling UNESA Kampus Lidah Wetan.
Nuansa Apresiasi Seni dan Drama Mahasiswa (Nawasena), memfilosofikan kegiatan yang diharapkan berorientasi menjadi wadah untuk mengapresiasi dan mengeksplorasi mahasiswa terhadap sastra dan seni.
Berbeda dari Prodi S-1 Sastra Indonesia yang telah lebih dulu persembahkan Dramaloka sebagai pementasan drama seangkatan, Prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) tampilkan drama mahasiswa per kelas.
PBSI-A menampilkan “RT.0 RW.0”, PBSI-B tampilkan “Negeri Kaum Akademisi”, PBSI-C persembahkan “Dukun-dukunan”, PBSI-D suguhkan “Rumah Bertopeng Dusta”, PBSI-E bertajuk “Putri”, PBSI-F pentaskan “Kartini”, PBSI-G bawakan “Putri Kadita”, dan terakhir PBSI-I berjudul “Jaka Tarub”.
Pementasan PBSI-F sukses pentaskan “Kartini” yang sesuai judulnya ialah mengisahkan kehidupan R.A. Kartini dan perjuangannya mendobrak belenggu tatanan adat yang memarginalkan perempuan.
Mereka menyoroti aspek emansipasi perempuan yang mengalami stigmatisasi terhadap pendidikan pada masa itu, menyuguhkan betapa dominasi patriarki menyudutkan kodrat dan eksistensi perempuan.
Muhammad Budi Setiyo, ketua pelaksana Nawasena kegiatan ini tidak sekadar sebagai praktikum UAS semata, tetapi karena pada tahun ini terlahir dengan nama Nawasena; harapannya Nawasena menjadi tonggak awal dari pementasan tahunan yang dipersembahkan eksklusif oleh PBSI.
“Sehingga dapat menjadi progres tahunan signifikan bagi PBSI ketika terdapat mata kuliah yang mewajibkan pementasan drama teater,” ucapnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktikum Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Apresiasi Drama yang diampu Titik Indarti. Pengampu mata kuliah tersebut mengatakan, mahasiswa selain perlu mempelajari teori dan konsep, juga harus memiliki pengalaman praktis terkait keilmuannya.
“Semoga ini menjadi wadah untuk membekali mahasiswa PBSI nantinya ketika terjun dalam MBKM baik MSIB maupun PLP dan bermasyarakat. Karena sebelum para calon guru yang kita didik ini mengajari murid-muridnya, mereka tidak sekadar memahami teori saja tetapi juga mendalami praktiknya,” harapnya.
Moch. Fanny A, dari Teknik Informatika selaku pengunjung sampaikan, “Drama bertajuk “Rumah Bertopeng Dusta” yang mengusung realitas dinamika kisah mahasiswa di lingkungan perkuliahan itu menarik.
Pengemasan ceritanya kreatif karena digabungkan dengan isu yang sedang viral, pesan moral yang disampaikan sangat relevan kepada audiens yang notabenenya bermayoritas mahasiswa. [*]
***
Reporter: Tarisa Adistia (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Panitia Nawasena 2024
Share It On: