Pada 19 Desember 2016, Universitas Negeri Surabaya resmi merayakan Dies Natalis ke-52. Berbagai acara telah digelar mulai Oktober untuk menyemarakkan hari lahir kampus yang dulu bernama IKIP Surabaya itu. Kali ini, tema yang diusung adalah Unesa Bermitra dan Berdaya Cipta.
Sesuai tema tersebut, Prof. Dr. Suyatno, M.Pd, yang dipercaya sebagai ketua pelaksana mengatakan bahwa tema tersebut lebih mengarahkan pada jejaring yang akan dikuatkan Unesa sehingga memberikan asas kemanfaatan bagi masyarakat dan bangsa. "Unesa akan terus mengembangkan mitra agar secara bersama-sama melakukan kerja sama dengan siapapun, lembaga manapun demi pembangunan bangsa," jelas Prof. Suyatno.
Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Unesa itu mengungkapkan, proses berdaya cipta yang dilaksanakan Unesa mengarah pada cipta yang kreatif dan inovatif serta dapat memberikan kemanfaatan pada siapapun maupun lembaga manapun. "Tugas Unesa adalah menjalin kerja sama dan memberikan persembahan terbaik berupa karya cipta," ungkapnya.
Serangkaian acara yang dilakukan oleh panitia Dies Natalis pun disesuai dengan tema yang diusung, yakni berbasis kemitraan dan berdaya cipta. "Kegiatan berpusat di prodi dan fakultas yang dijalankan secara beruntun dan terus menerus sesuai dengan ciri khusus prodi atau jurusan," ujar Suyatno.
Di antara kegiatan yang dilakukan adalah Festival Sastra Unesa (Frasa), Parade 36 band Unesa, lomba olahraga antarkayawan, bazar, bakti sosial, dzikir dan doa bersama hingga pameran pendidikan. "Pameran tahun lalu dilaksanan di kampus, kali ini diadakan di Royal Plaza. Itu artinya Unesa mendekatkan diri kepada Masyarakat," ungkap Guru Besar Sastra Anak tersebut.
Di samping itu, pada Dies Natalis kali ini juga muncul kegiatan-kegiatan baru seperti Pidato 52 tokoh, pameran Tematik Unesa, lomba Mural dan lainnya. Selaku akademisi di Unesa, Suyatno menjelaskan bahwa selama ini Unesa sudah melakukan kerja sama dengan baik. "Unesa mempunyai banyak kapasitas keilmuan dan kevokasian yang perlu dipersembahkan ke masyarakat dalam bentuk kerja sama. Kerja sama itu bukan hanya dalam bidang pendidikan melainkan juga bidang lain yang sinergis," imbuhnya.
Menurutnya, kualitas layanan yang ramah untuk masyarakat perlu dibenahi sehingga banyak masyarakat yang semakin senang jika bekerja sama dengan Unesa. Di samping itu, kualitas daya cipta perlu terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat. "Harapan saya di Dies Natalis kali ini bisa dimiliki oleh semua civitas akademika Unesa. Masyarakat harus semakin tahu kiprah Unesa," pungkas mantan Kahumas Unesa itu. (suryo/sir)
Share It On: