Unesa.ac.id, SURABAYA-Sebagai negara yang memiliki banyak penduduk muslim, Indonesia punya ketentuan khusus tentang labelisasi dan sertifikasi halal di berbagai sektor termasuk fashion dan makanan. Regulasi tersebut tentu tidak hadir begitu saja, tetapi lewat berbagai dinamika.
Guna mengedukasi masyarakat tentang perjalanan regulasi serta landasan teori dan hukum halal-haram di Indonesia, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Dr. Hj. Siti Nur Azizah, S.H., M.Hum., baru-baru ini menerbitkan buku "Towards Halal; Dinamika Regulasi Produk Halal di Indonesia."
Siti Nur Azizah mengatakan bahwa buku ini menguraikan perjalanan regulasi labelisasi dan sertifikasi halal di Indonesia secara mendalam dan komprehensif. "Negara inikan banyak penduduk muslimnya, tentu mereka harus tahu makanan yang dikonsumsi halal atau tidak dan apa regulasinya. Karena itu buku ini lebih ke edukasilah sekaligus meyakinkan akan kehalalan ‘produk’ di berbagai sektor," ucapnya.
Putri Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin ini menambahkan, pelaksanaan sertifikasi dan labelisasi barang halal dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi konsumen muslim agar memperoleh keamanan dan keselamatan yang maksimal serta kepastian hukum dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk.
Lewat buku ini, dia berharap konsumen bisa mendapatkan informasi lebih lengkap dan memiliki bermacam pilihan yang baik (thayib) saat akan mengkonsumsi suatu produk. Dalam buku ini pula, pembaca akan mengetahui seluk-beluk perumusan undang-undang yang berkaitan dengan labelisasi dan sertifikasi halal di Indonesia secara komprehensif.
Dalam pengantar, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan rasa bangga dan kegembiraannya atas kehadiran buku tersebut. “Dengan hadirnya buku ini, saya melihat upaya penguatan terhadap wawasan mengenai regulasi sertifikasi dan labelisasi produk halal di lndonesia semakin meningkat,” tulisnya.
Dalam The 1st Internasional Conference on Women and Sharia Community Empowerment yang diselenggarakan Bank Indonesia pada Agustus 2022, perempuan yang memimpin lembaga HCU (Halal Center UNESA) ini mengatakan, citra produk halal tidak dimaknai sebagai produk syar’i semata dengan segmentasi terbatas umat Islam, tetapi produk halal juga harus dibangun citranya sebagai produk yang the best quality, yang paling bisa dipercaya publik, dan yang mampu menggerakkan ekonomi.
Buku “Towards Halal” ini, lanjutnya, sudah diterbitkan secara luas dan tersedia di berbagai toko buku dan lapak-lapak online. “Semoga pembaca atau masyarakat bisa memahami kebijakan halal-haram di Indonesia dan dinamikanya. Ini penting agar masyarakat tidak khawatir terhadap produk yang dikonsumsi dan yang dipakai,” harapnya. [HUMAS UNESA]
Share It On: