www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan upacara pada Senin, 6 September 2021. Apel tersebut digelar secara terbatas oleh jajaran pimpinan UNESA di Gedung Rektorat. Sementara seluruh civitas academica UNESA mengikutinya secara virtual. Upacara tersebut, rencananya akan rutin diselenggarakan setiap Senin.
Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes sebagai pemimpin upacara mengatakan bahwa apel pagi tersebut merupakan bagian dari upaya UNESA dalam memelihara rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Nasionalisme, lanjutnya, dapat didefinisikan sebagai wujud persatuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. “Rasa cinta tanah air harus terus ditumbuhkan, sehingga makin kokoh di dalam sanubari anak negeri,” ucapnya.
Di era revolusi industri 4.0, lanjutnya, nasionalisme adalah unsur penting yang harus dibangun dan dimiliki oleh semua lapisan masyarakat. Derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi menjadi peluang sekaligus ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Karena itu rasa persatuan dan kebangsaan harus terus dipupuk.
Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 harus terinternalisasi dengan baik. Mulai dari nilai pertama adalah ketuhanan. Nlai ini dapat diwujudkan secara nyata dalam perilaku sehari-hari seperti religius, toleran, etos kerja, transparan, tanggung jawab, amanah, percaya diri, dan jujur. Nilai kedua adalah kemanusiaan. Nilai ini dapat ditunjukkan dengan selalu berlaku adil, menghormati hak asasi orang lain, serta menjadi contoh dan tauladan untuk mahasiswa atau lingkungan di sekitarnya.
Nilai yang ketiga ialah persatuan. Penerapan dari nilai ini adalah cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, dan gotong royong. Nilai yang keempat ialah kerakyatan. Dalam lingkungan kerja atau masyarakat dapat diterapkan dengan melakukan musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat dan bijaksana.
Nilai yang kelima yaitu keadilan. Nilai ini dapat diwujudkan secara nyata dalam perilaku sehari-hari seperti bersikap adil, tolong menolong, kerja keras dan sederhana. “Nilai tentu tidak bisa dihafal saja, tetapi harus masuk dan merasuki jiwa anak negeri,” ujarnya. “Pancasila harus jadi dasar sikap dan prilaku serta diterjemahkan ke dalam wujud inovasi dan prestasi,” pungkasnya. (Madina)
Share It On: