Jajaran rektor perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam MRPTNI jalin kerja sama dengan Indonesia Morowali Industrial Park.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama belasan rektor perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) berkunjung ke kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Jumat-Sabtu, 3-4 Mei 2024 lalu.
Ketua MRPTNI, Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D, mengatakan bahwa kunjungan ini dalam rangka membahas kerja sama strategis antara perguruan tinggi negeri dengan industri strategis skala besar di Indonesia.
Kerja sama yang dijajaki ini meliputi bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang ilmu metalurgi, ilmu material canggih, serta kerja sama Tiongkok-Indonesia di bidang industri.
Program ini menjadi peluang yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas PTN yang sejalan dengan program Merdeka Belajar. "Ini langkah yang bagus dan kolaborasi strategis untuk melakukan sejumlah penguatan di berbagai aspek," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa kolaborasi antara pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri semakin diperkuat untuk maksimalisasi penerapan merdeka belajar sehingga lulusan kampus siap action di dunia usaha dan industri.
Selain itu, kolaborasi ini juga dapat mengeskalasi terobosan dan inovasi baik bagi perguruan tinggi maupun industri. “Kalau kita melihat perkembangan di negara maju, kampus dan industri itu kuat bangat hubungannya,” ucap Cak Hasan.
Skema Kolaborasi
Sementara itu, HR Director PT IMIP, Achmanto Mendatu, menuturkan, kerja sama yang bisa dijalin yaitu meliputi perekrutan alumni, dan pemberian beasiswa dalam dan ke luar negeri.
Selain itu, juga dalam bentuk program pemagangan mahasiswa dan dosen, penyediaan dosen industri, kuliah umum industri di kampus-kampus, dan sebagainya. Baginya, sinergi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri menjadi kunci meningkatkan kualitas SDM dan inovasi.
"Kerja sama ini diharapkan membantu peningkatan kualitas SDM Indonesia di sektor hilirisasi mineral dan logam, sebagai bagian dari mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ucap Achmanto Mendatu.
Saat ini, lanjutnya, PT QMB New Energy Materials, yang merupakan salah satu tenant di Kawasan IMIP, membuka program beasiswa S-2 ke luar negeri dalam bidang metalurgi dan sains material.
Program ini merupakan kerja sama dengan Central South University (CSU), di mana penerima beasiswa akan belajar selama 3 tahun di Tiongkok, yang didanai bersama GEM Co., Ltd (pemegang saham mayoritas PT QMB New Energy Materials), Kemenko Marves RI, LPDP, dan Central South University.
Profesor Xu Kaihua, founder of GEM Co.,Ltd (Direktur Utama PT QMB New Energy Materials), menjelaskan, program beasiswa kerja sama CSU ini telah memasuki angkatan keempat.
Fokus jurusan yang akan didanai adalah Jurusan Teknik Metalurgi, Teknik transportasi (railway), dan Perdagangan Internasional (industri logam dan non-logam). Meski begitu, beberapa jurusan yang masih relevan misalnya teknik pertambangan, kimia, dan material, masih bisa tercover dalam program tersebut.
“Satu tahun pendanaan beasiswa dilakukan LPDP, satu tahun oleh CSU, dan satu tahun oleh PT QMB. Hanya saja, seperti dalam beberapa kasus sebelumnya, kuota yang diberikan oleh LPDP masih belum memadai, sehingga kita isi dengan kuota full pendanaan dari PT QMB,” ujarnya. []
***
Reporter: Sindy Riska (Fisipol), dan Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi tim Rektor UNESA
Data: Diolah dari berbagai sumber
Share It On: