Surabaya Sebagai lembaga pendidikan Unesa memegang peranan sangat penting untuk menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas. Untuk itu, Unesa juga dirasa perlu melakukan revolusi mental terhadap mahasiswanya. Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S. (dalam tulisannya di majalah Unesa edisi 75) memberikan pengertian terhadap revolusi mental bagi mahasiswa sebagai perubahan cara pandang dan berpikir. "Mereka (mahasiswa, red.) harus bangkit untuk memikirkan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara saat ini, dan terus mencari solusi melalui pergulatan intelektual (membaca dan diskusi) yang tidak pernah henti. Kesadaran akan kondisi bangsa dan membangun bangsa ke depan harus terus ditumbuhkembangkan," tambah Warsono menjelaskan dalam tulisannya. Oleh karena itu, menurut Warsono, mahasiswa harus melakukan perubahan orientasi ke ranah pengembangan intelektual sebagai wujud revolusi mental, sehingga mampu menjadi agen perubahan intelektual. Warsono mencontohkan bagaimana para pemuda pada zaman dahulu telah melahirkan perubahan, yakni lahirnya Budhi Utomo tahun 1908 yang kemudian dikenal sebagai tahun kebangkitan nasional. Selanjutnya, mantan Rektor Unesa Prof. Dr. Muchlas Samani berharap, adanya revolusi di bidang pendidikan akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. "Semoga melalui revolusi, pendidikan Indonesia semakin baik dan banyak guru yang mau ditempatkan di manapun dibutuhkan," tegasnya. (Syaiful)