www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, LAMONGAN-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan penutupan program KKN-MBKM semester gasal 2022-2023 di Pendopo Kabupaten Lamongan pada Selasa, 20 Desember 2022. Penutupan secara simbolis ini sebagai tanda berakhirnya program KKN MBKM yang melibatkan sekitar 164 kelompok mahasiswa yang tersebar di 13 kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur.
Kepala Divisi KKN Satuan MBKM UNESA, Dr. Nurkholis, M.Pd., mengatakan bahwa program KKN merupakan implementasi dari Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi khususnya terkait MBKM. UNESA memilih lima tema KKN yaitu kewirausahaan, kemanusiaan, proyek desa, proyek independen dan asistensi mengajar yang total diikuti sekitar 2.089 mahasiswa.
Adapun rincian jumlah mahasiswa berdasarkan tema yaitu sebanyak 415 mahasiswa terlibat KKN asistensi mengajar, 268 mahasiswa terlibat dalam kewirausahaan, 784 mahasiswa menyelenggarakan proyek desa, 346 menjalankan proyek independen dan 316 mahasiswa KKN proyek kemanusiaan.
"KKN UNESA merupakan implementasi dari program MBKM setara dengan 20 SKS. Dilaksanakan selama 4 bulan di lapangan yang dimulai 23 Agustus dan berakhir pada 26 Desember 2022," paparnya.
Mahasiswa KKN MBKM Unesa tahun ini menghasilkan 219 program desa, 68 rintisan usaha atau startup bidang perekonomian seperti kuliner, pemasaran digital, hingga ekonomi kreatif dan lain-lain. Selain itu, mahasiswa UNESA juga menjalankan program pemerintah yang lainnya.
Masih dalam skema KKN, lanjut Nurkholis, sebanyak 452 mahasiswa mengikuti program kampus mengajar. Ada sekitar 87 mahasiswa terlibat Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kemudian ada program studi independen bersertifikat melibatkan 233 mahasiswa dan 69 mahasiswa kewirausahaan kedaireka.
www.unesa.ac.id
Selain itu, KKN Kebangsaaan melibatkan 4 mahasiswa di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan ada 33 mahasiswa menjalankan program Surabaya mengajar serta program kawasan lingkungan masyarakat sadar administrasi yang diikuti 20 mahasiswa juga berlokasi di Surabaya, termasuk di DP5A ada 17 mahasiswa.
"Selain program dan produk, KKN UNESA juga menghasilkan sebanyak 276 perjanjian kerja sama atau PKS dengan pihak mitra melalui prodi masing-masing. Mitra di sini mencakup desa, bumdes, UMKM, hingga Puskesmas," terangnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., menyampaikan, KKN UNESA dimulai sejak 1990-an di Lamongan sebelum meluas ke berbagai daerah dan kota lainnya. Kegiatan KKN dulu, lanjutnya, ada macam-macam program sehingga mahasiswa melakukan apa saja yang dilakukan pemerintah desa atau masyarakat di desa. Kelemahannya, mahasiswa tidak terarah dan hanya berpartisipasi pada program yang sudah ada.
Nah, KKN skema tematik sekarang ini mahasiswa memiliki tema sebagai fokus utamanya yang nanti diimplementasikan lewat berbagai program di desa. Ini diharapkan mahasiswa bisa fokus ke satu kegiatan prioritas yang muaranya pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di desa.
Guru besar bidang linguistik UNESA ini mengapresiasi program-program yang telah dihasilkan mahasiswa bersama masyarakat di tempat mereka melakukan KKN. Dia mendorong mahasiswa tidak hanya sampai di pembuatan program dan produk, tetapi harus benar-benar diimplementasikan dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Menurutnya, mahasiswa UNESA mampu melahirkan produk atau inovasi yang berbeda dari yang lain bahkan lebih bagus dari produk buatan negara lain. Namun kelemahannya banyak yang selesai di dokumen laporan dan ditumpuk begitu saja di rak perpustakaan.
"Jika produk sudah dihasilkan dan belum sempat dijual. Minimal memberikan gambaran kepada masyarakat ini harus dijual dengan harga sekian karena produksi menghabiskan sekian dan tenaganya sekian. Mahasiswa carikan jaringan pemasarannya. Itu harapan kami," ucapnya.
Produk dan karya mahasiswa bersama masyarakat selama KKN banyak yang bermanfaat dan beda dengan yang lain. Ini yang menandakan adanya inovasi dan kreativitas mahasiswa yang akhirnya memberikan nilai tambah bagi peningkatan perekonomian masyarakat. "Kontribusi nyata ini yang harus dilakukan mahasiswa, dosen, dan UNESA ke depan," bebernya.
www.unesa.ac.id
Apresiasi Bupati Lamongan
Bupati Lamongan, Dr. Yuhronnur Efendi, MBA., secara resmi menutup KKN MKBM Unesa tersebut dan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan penguatan dalam membangun SDM berdaya saing dan unggul. IPM Lamongan terus meningkat signifikan di atas rata-rata Jatim maupun nasional. Ini tidak lepas dari upaya dan kerja sama semua pihak termasuk UNESA.
"Perintis atau program pendidikan berkualitas dan gratis ini salah satu program prioritas pemkab Lamongan. Dia mencanangkan, tidak ada lagi anak Lamongan di usia sekolah yang tidak sekolah karena persoalan biaya. Mereka yang mendapat beasiswa juga kuliah di UNESA,” lanjutnya.
Karena itu, tambahnya, Pemkab terus mendorong kolaborasi pentahelix. Artinya siapapun mempunyai kesempatan yang sama untuk membangun Lamongan termasuk teman-teman akademisi dan mahasiswa UNESA salah satunya lewat program KKN seperti ini.
Dia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan mahasiswa di daerahnya. Diharapkan, apa yang dilakukan mahasiswa KKN itu dapat memberikan manfaat terutama dalam menguatkan program Pemkab Lamongan yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pengalaman mahasiswa UNESA di Lamongan menjadi pembelajaran dan bekal untuk mahasiswa terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. “Tetap semangat dan tidak berhenti mengabdi kepada masyarakat di berbagai bidang. Ilmu, spirit dan inovasi Anda semua terus dinanti masyarakat,” ucapnya yang langsung menutup resmi KKN-T MBKM UNESA.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi ceramah ilmiah oleh Nurdin Syidik, M.Pd., dari Direktorat Manajemen Talenta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penutupan KKN dihadiri jajaran TNI-Polri Resort Kabupaten Lamongan, jajaran organisasi perangkat daerah atau OPD Kabupaten Lamongan, para camat hingga kepala desa. *
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: