Walikota Surabaya merilis video simulasi Surabaya Mass Rapid Transportation (SMART) yang akan diterapkan beberapa tahun ke depan. Risma tampak bersemangat menjadi salah satu narasumber di seminar nasional yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Unesa. Seperti yang terlihat dalam video simulasi monorel yang dinamakan Boyorail itu, tampak bahwa jalur monorel kebanggan warga Surabaya itu akan menghubungkan kampus ITS di kawasan Sukolilo, Surabaya Timur dan kampus Unesa di kawasan Lidah, Surabaya Barat. Proyek SMART telah siap dimulai. Setelah melalui proses tender, kini Pemkot Surabaya berani menargetkan proyek ini kelar hanya dalam waktu 1,5 tahun ke depan. Pemenang tender sudah ditentukan. "Saya rasa 1,5 tahun cukup, tahun 2015 proyek kelar dan program bisa dijalankan," kata Tri Rismaharini. Proyek monorel memiliki panjang rel 26,21 km dan memiliki 23 halte. Sementara itu, proyek trem (bus) yang memiliki panjang rel 18,18 km dilengkapi 29 halte. Jalur ini menghubungkan Terminal Joyoboyo sampai Bambu Runcing di Jalan Jenderal Sudirman. "Nantinya mobil angkutan umum akan diremajakan, rutenya juga akan diubah. Rute panjang hanya untuk angkutan massal karena waktu tiba dan waktu sampai harus tepat, nggak boleh nge-tem," tutur perempuan yang akrab disapa Bu Risma.Kemudian, armada angkutan umum diselaraskan berasal dari koperasi. Risma menambahkan, para sopir angkutan kota pun bakal digaji pemkot. "Semuanya sudah dipikirkan, konsepnya Park and Ride. Kami pikirkan parking area (area parkir) kemudian masyarakat bisa langsung ride menggunakan angkutan massal," lanjut Risma. Selain Risma, dalam seminar nasional yang bertema "Sinergisitas Moda Transportasi Melalui Monorel" itu juga diisi oleh Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Se., Ph.D., Ahli Perencana dan Pemodelan Transportasi dan Guru Besar ITB; Ir. Wahid Wahyudi, M.T., Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur. Acara yang sesungguhnya merupakan rangkaian acara Puncak Apresiasi Kegiatan Arek Teknik Sipil (Paregreks) 2014 ini dihadiri para dosen dan mahasiswa Unesa yang berjumlah sekitar 500 orang di Gedung Gema, kampus Ketintang. Dengan adanya acara ini diharapkan mahasiswa pun bisa ikut mendukung agar proyek pembangunan transportasi massal ini bisa berjalan lancar. Usai seminar nasional itu, acara berikutnya, pukul 13.00 WIB dilanjutkan dengan pemutaran video PKKMB 2013 dan acara makan bersama dengan mahasiswa baru angkatan 2013. Hal itu bertujuan agar hubungan antara mahasiswa bisa terjalin baik dan tidak ada rasa canggung antara mahasiswa baru dan mahasiswa lama."Dengan adanya acara Paregreks 2014 ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang besar bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Teknik Sipil Unesa dan ke depan penyelenggaraannya lebih meriah lagi dengan inovasi yang berbeda pula pada tahun mendatang," ujar Misbahul Fajar Sidiq, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Unesa. (ha/byu)