Seminar dibagi menjadi dua sesi yaitu seminar utama dan seminar paralel. Seminar utama rencananya diisi oleh Sumarna Surapranata, Ph.D, Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud dan Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd, Guru Besar PPs Unesa. Namun, lantaran Sumarna Supranata, Ph.D berhalangan hadir, digantikan oleh Dr. Sumarno, Direktur P4TK BOE/VEDC Malang. Sebagai moderator adalah Dr. Wasis, M.Si.
Dalam paparannya, Dr. Sumarno mengatakan bahwa penilaian kompetensi harus dilaksanakan secara utuh. Di sisi lain, Ujian Nasional(UN) dilaksanakan baik secara tertulis (berbasis kertas dan pensil) maupun berbasis komputer(UNBK). Sumarno menambahkan, pada era MEA saat ini teknologi sangat berperan penting. "Kelebihan penilaian berbasis elektronik ini dapat di akses kapanpun, dimanapun, dan alat apapun," paparnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Budi Jatmiko M.Pd menjelaskan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam penilaian hasil belajar siswa pada era MEA. Studi ini bertujuan memberikan alternatif solusi tentang bagaimana implementasi sistem penilaian hasil belajar nasional di masa mendatang. Disampaikan Prof. Budi Jatmiko, setelah menganalisis beberapa faktor terkait UN mendapatkan hasil bahwa UN dengan mekanisme online (Internet Basef Test =IBT) atau UNBI yaitu akses paket soal ujian melalui internet dari komputer peserta ujian langsung ke server pusat, diyakini lebih baik daripada sistem ujian nasional berbasis komputer(UNBK). (Nea/Mira)
Share It On: