www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Nasional Manajemen 5 (Senima 5) dan call for papers 2020 dengan tema “Strategi Bisnis di Tengah Pandemi dan Pasca Pandemi Covid-19” pada (05/10).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka ulang tahun jurusan tersebut digelar secara daring melalui platform zoom. Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd.
Ketua panitia, Rosa Prafitri Juniarti, S.E., M.SM, mengatakan bahwa Senima ini diikuti sekira 146 peserta dan 121 artikel call for papers.
“Paper yang masuk Senima berkesempatan untuk dipublikasikan dalam Jurnal Bisma Unesa, Al-Uqud Unesa, DIJB Universitas Diponegoro, Jurnal Minds UIN Allaudin, Journal of Business Studies and Management Review Universitas Jambi, JIM Unesa, Jurnal Mebis UPN Veteran Jatim, Image UPI, serta Journal Review of Management and Entrepreneurship Universitas Ciputra,” jelas Rosa.
Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Sri Setyo Iriani, M.Si ini menghadirkan tiga pembicara yakni Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Augusty Tae Ferdinand, M.BA, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, serta Direktur Utama PT Airin, Rudolf Valentino.
Fokus bahasan pada Senima tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi pandemi yang berdampak besar pada keadaan ekonomi global. Terkait hal tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Eko S.A., Cahyono, yang juga merupakan keynote speaker menyebutkan bahww ada 5 strategi bisnis pasca pandemi (McKinsey & Company, 2020) yang perlu diterapkan, yakni resolve yang berfokus pada kelangsungan bisnis dan kesehatan pekerja, resilience yang berfokus pada manajemen kas, return atau re-evaluasi sistem bisnis, reimagination¸yang dalam bisnis menggambarkan siapa kita, bagaimana kita bekerja, dan bagaimana kita tumbuh, serta yang terakhir adalah reform, yakni beradaptasi dengan perubahan kebijakan.
“Perubahan pada cara berbisnis di era pasca pandemik seperti mobile internet, teknologi cloud, internet of Things (IoT), serta big data and advanced analytics juga diperlukan,” ujarnya.
Selain itu, dalam pemaparannya, Eko juga menjelaskan 10 strategi prioritas nasional dalam rangka Making Indonesia 4.0. Salah satu di dalamnya adalah terkait SDM, dimana SDM memegang peranan penting di dalam menjalankan semua konsep yang sudah dijelaskan di atas.
“Peningkatan kualitas SDM menjadi krusial dalam mengakselerasi implementasi Making Indonesia 4.0 melalui Pusat Inovasi Digital dan Pembangunan SDM Industri 4.0,” tambahnya.
Di akhir sesi, Sri Setyo Iriani menyimpulkan jika dalam kondisi pandemi seperti sekarang, pemerintah sudah banyak berkontribusi dalam upaya mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Hal tersebut disambut positif oleh para penggerak bisnis yang ada di Indonesia, seperti PT Airin, PT Pelindo, PT Bank Jatim, Kadin Jatim, PT BJTI Port, serta masih banyak lagi.
“Semua bergerak dan optimis untuk pertumbuhan ekonomi ke depan lebih baik,” ujar Sri Setyo Iriani. (ay)
Share It On: