Kehadiran siswa internasional yang menjalani program pertukaran menjadi ajang peningkatan kemampuan komunikasi bahasa asing, wawasan, dan jejaring global bagi siswa Labschool UNESA. Mereka juga aktif mengenalkan kekayaan budaya nusantara kepada mahasiswa asal ‘Negeri Gajah Putih’ atau ‘Negeri Seribu Pagoda’ itu.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Program Sister School yang dijalankan Labschool UNESA tidak hanya dalam bentuk mengirimkan siswa ke sejumlah negara, tetapi juga membuka kesempatan para pelajar dari negara lain untuk belajar di Indonesia.
Program pertukaran itulah yang tengah dijalani empat siswa dari HatYai Wittayakarn School, Thailand, di SMA Labschool UNESA mulai 4-15 November 2024.
Kepala SMA Labschool UNESA 1 Surabaya, Dewi Purwanti, menyatakan bahwa selama program berlangsung, keempat siswa asal Thailand tersebut mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas XI mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
Selain KBM, mereka juga turut ambil bagian dalam berbagai aktivitas sekolah, seperti peringatan hari pahlawan, perkemahan Jumat-Sabtu atau perjusa, pembelajaran luar kelas, dan kegiatan tukar budaya Indonesia-Thailand.
Selama program ini, pihak sekolah juga mengadakan pengenalan budaya Indonesia bagi para siswa Thailand. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu mengajak mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya.
Program pertukaran, sister school ini akan dijadikan program tahunan dan berkelanjutan guna meningkatkan rekognisi internasional bagi Labschool UNESA, dan semakin mengenalkan budaya nusantara di mata dunia.
Sebut saja seperti Makam Peneleh, Tugu Pahlawan, dan Alun-alun Surabaya, yang merupakan bagian dari program Pembelajaran Luar Kelas (PLK).
Tak hanya itu, mereka juga diberikan kesempatan belajar bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan dikenalkan pada batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Kedatangan siswa Thailand di SMA Labschool UNESA 1 Surabaya ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekolah, khususnya dalam meningkatkan rasa toleransi dan kemampuan berkomunikasi siswa.
“Dengan hadirnya siswa Thailand, siswa kami dapat belajar tentang perbedaan budaya dan cara belajar mereka selama ini. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi siswa kami untuk memperluas jaringan pertemanan hingga taraf internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dewi menambahkan bahwa SMA Labschool Unesa 1 Surabaya berencana menjadikan program Sister School ini sebagai program tahunan atau program berkelanjutan, tentunya dengan dukungan dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Badan Pembinaan Sekolah Labschool (BPSL), dan Yayasan Dharma Wanita Persatuan (DWP).
“Kami berharap program Sister School ini dapat menjadi program yang berkesinambungan dan wajib di SMA Labschool Unesa 1. Dengan begitu, siswa kami dapat terus memperoleh manfaat dari program ini serta meningkatkan wawasan internasional mereka,” tutupnya.[*]
***
Reporter: Sindy Riska Fadillah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim Labschool UNESA
Share It On: