Komisi Penyiaran Indonesia merupakan wasit penyiaran di Indonesia. Lembaga inilah yang menyaring berbagai hal yang akan diberikan kepada publik. "Informasi komunikasi tidaklah sederhana seperti dulu, sekarang merambat dalam ekonomi, budaya, dan politik," ujar Nuning. Saat ini selain dalam penyiaran, juga terjadi Proxy War. Di Indonesia sendiri sedang terjadi Proxy War secara tidak sadar karena yang diserang bukan aspek militernya melainkan berbagai aspek berkehidupan dan bernegara.
Budaya Indonesia dapat dilihat dari bahasanya. Indonesia memiliki berbagai macam bahasa yang terbentang dari sabang sampai merauke. Bahasa adalah produk yang digunakan untuk berkomunikasi. Kata-kata yang dipakai untuk berkomunikasi ini dapat diterima dengan berbagai makna oleh penerimanya. Kumpulan kata-kata jika diucapkan tanpa nada akan berbeda makna dan arti bila dibandingkan dengan tambahan nada dan ritme. Hal itulah yang disampaikan Sujiwo Tejo.
"Lirik adalah sumbu X, sedangkan ritme dan nada adalah sumbu Y. jika hanya ada lirik saja maka akan datar, namun bila ditambah dengan ritme dan nada akan naik. Jika orang salah mengartikan kata-kata dan nada maka akan terjadi ketidaksinambungan dalam berkomunikasi," ungkap Sujiwo Tejo.
Founded GNFI, Akhyari Hananto menambahkan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan basic.com sama seperti negara di belahan dunia lain. Hanya saja persoalannya adalah sumber daya manusinya masih belum mumpuni. Selain itu, campur tangan dari elemen pemerintah, perbankan, dan manusia turut penting untuk memulai memanfaatkan teknologi. (Mira)
Share It On: