www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id – Surabaya, Jurusan Teknk Sipil Unesa sukses mengadakan International Seminar On Green Construction and Infrastructure di Auditorium Gedung E1, Kamis (04/07). Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., tema yang diambil dalam seminar ini dirasa cocok dengan kondisi Unesa yang meraih predikat green campus, diikuti dengan beberapa fakultas yang juga memperoleh predikat sama dari Pemerintah Kota Surabaya. “Tema Green Infrastructure maupun Green Construction sangat erat hubungannya dengan ini dan insyaallah Unesa sangat mendukung ini,” ujar Bambang.
Pembicara yang hadir merupakan ahli dalam bidang sipil dari kalangan dosen maupun industri, yakni Prof. Dr. Mohd Idrus Bin Mohd Masirin (UTHM Malaysia), Prof. Madya Ts. Dr. Mohd Haziman Bin Wan Ibrahim (UTHM Malaysia), Prof. Madya Dr. Mohd Fadzil Bin Arshad (UiTM Malaysia), Prof. Agus Taufik Mulyono, M.T. ATU IPU (President MTI), Dr. Sri Wiwoho Mudjanarko (Narotama/FSTPT), Dr. Hermanto Dwiatmoko, MSTr., IPU (President Maska), Dr. Muhammad Ikhsan Setiawan (Narotama/APTISI), Suparno, M.T., CST. (Kajur Teknik Sipil Unesa), Dr. Erina Rahmadyanti, S.T., M.T. (Sekertaris Teknik Sipil Unesa).
Dewasa ini, Green Construction sangat dibutuhkan, mulai dari moda transportasi yang efisien, minim emisi dan ramah lingkungan, serta bahan bangunan yang kuat, kokoh, dan tidak merusak lingkungan. Dalam hal ini, para pembicara menyajikan materi go green diantaranya moda tranportasi masa depan, bahan bangunan yang kuat, trash to treasure atau memanfaatkan limbah menjadi bahan bangunan.
Untuk menerapkan hal ini, bidang ilmu yang dibutuhkan tentunya bukan hanya ilmu sipil saja, salah satu pemateri, Mohd Fadzil memaparkan pengalamannya yang pernah mendesain kandang harimau di Taipe. Mohd Fadzil bercerita dalam membuat kandang harimau level internasional itu harus didesain dengan memperhatikan kekuatan, keamanan, keindahan, dan kehabagian harimau itu juga. Dalam hal ini juga perlu mengetahui karakteristik harimau, perilaku, dan kebiasaan harimau.
Sementara itu, Erina Rahmadiyanti juga menjelaskan bahwa maksud dari kata “green” itu tidak harus menerapkan keseluruhan dan menyeluruh, tapi saat berbicara tentang “green” untuk construction, maka harus memperhatikan aspek lingkungan. Mulai dari keselamatan, kenyamanan, kesehatan, dampak terhadap lingkungan, dan lainnya. Saat berbicara tentang green transportation maka kita tidak hanya berbicara tentang kadar CO2 atau emisi saja, tapi juga kenyamanan dan keselamatan berkendara juga.
Selain itu para pemateri juga memberikan motivasi dan tips pemikiran untuk lebih produktif dan berkarya. (emir/ay)
Share It On: