www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Keunggulan pada bidang olahraga memperkuat peran dan kontribusi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam menyukseskan kompetisi olahraga tanah air, baik sebagai atlet, pelatih, tim penyelenggara hingga tim medis.
Seperti pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 misalnya, UNESA melalui Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) mengirim 43 mahasiswa konsentrasi masase sebagai tim terapi fisik atau tim medis kontingen Jawa Timur.
"Suatu kebanggaan bagi lembaga, karena mahasiswa kami dipercaya sebagai terapi fisik atau tim medis di berbagai cabang olahraga. Tugas mereka yaitu memberikan layanan massage recovery dan penanganan cedera bagi para atlet," ujar Joesoef Roepajadi, Koorprodi S-1 Masase.
Menurutnya, menjadi tim terapi fisik pada ajang kompetisi olahraga bergengsi tanah air menjadi pengalaman yang berharga bagi mahasiswanya. Ilmu yang mereka pelajari di kelas bisa diterapkan langsung sesuai kebutuhan dan ketentuan di lapangan.
Selain itu, para mahasiswa juga bisa langsung mengenali dan memahami dinamika dan tuntutan dunia terapi fisik dalam kompetisi olahraga di masing-masing cabor. "Kalau di kelas kuliah mereka mendapatkan keilmuan, di lapangan mereka mendapatkan keahlian," ucapnya.
Ditambahkan Joesoef Roepajadi, dengan dibukanya Program Studi S-1 Masase sejak tahun lalu, semakin banyak SDM yang berkompeten di bidang terapi fisik atau tim medis yang dihasilkan UNESA. Pun, semakin banyak yang terlibat dalam berbagai kompetisi olahraga tanah air.
Salah satu mahasiswa S-1 Ilmu Keolahragaan dengan konsentrasi Terapi Massage Olahraga, Andri Pratama mengaku bangga ketika diberi kesempatan untuk berkontribusi langsung dalam ajang olahraga nasional yang bergengsi ini.
www.unesa.ac.id
Andri menjelaskan peran penting para terapis dalam menjaga kebugaran atlet selama pertandingan. Bersama tim, mahasiswa angkatan 2020 itu disiapkan untuk menunjang kebugaran atlet setelah bertanding, agar tetap prima untuk pertandingan selanjutnya.
Dengan total 43 terapis, tambah Andri, yang terbagi menjadi dua tim yakni 20 orang di Aceh dan 24 di Sumut, mereka ditugaskan melekat pada setiap cabang olahraga dengan tanggung jawab mulai dari stretching hingga massage recovery setelah pertandingan.
Pengalaman berharga yang didapatkan Andri ini membuatnya belajar banyak hal. Ia dapat merasakan atmosfer kerja sama dengan tim, belajar lebih dewasa dalam mengambil keputusan, menambah wawasan penanganan cedera, dan melatih ketahanan tubuh ketika sewaktu-waktu atlet membutuhkan bantuan.
"Saya termasuk orang yang beruntung dapat menjadi bagian dari event nasional PON 2024 Aceh-Sumut. Selain banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan, kegiatan ini sekaligus memberi saya kesempatan untuk bisa jalan-jalan keliling Indonesia," ujarnya.[]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim FIKK UNESA
Share It On: