www.unesa.ac.id
Menurut Adam selaku ketua tim Azzahraly mengatakan timnya membutuhkan waktu enam bulan untuk mempersiapkan segalanya. Dimulai dengan pembuatan makanik dari body, lengan, dan kaki semua harus presisi dan butuh perhitungan. Serta memperbaiki dan memperbarui hardware yang rusak seperti kabel dan rangkaian sensor suara karena menselaraskan dengan gerakan pada robot.
Dosen pembimbing tim KRSTI Unesa, Muhammad Syarifuddien Zuhrie mengapresiasi sekali kerja tim robot Unesa yang telah mengoptimalkan segala kemampuannya dalam mengikuti kontes tersebut. Syarifuddien menegaskan dalam perlombaan kontes tari yang dipertunjukkan oleh Tim Azzahraly yang membawakan tema tarian Jaipong dari Jawa Barat memiliki misi yakni menari dan berjalan secara sempurna tanpa terjatuh.
“Pada kontes tari, robot harus melakukan gerakan-gerakan wajib yang terbagi dari beberapa zona dan robot juga harus melewati trek sepanjang tiga meter ,” ungkapnya pada media.
Kesuksesan tim robot tari Azzahrly juga dibarengi tim robot Unesa lainnya diantaranya Tim Dewayani yang berkutat pada Divisi Pemadam Api Berkaki berhasil menduduki peringkat enam dari 42 tim. Lalu Tim Rengganis divisi jenis robot Abu Indonesia juga berhasil meraih juara enam dari total 19 tim peserta.
Tim yang berhasil meraih juara berhak mengikuti tahap selanjutnya yakni pada ajang nasional yang diadakan di Udinus Semarang tanggal 19-23 Juni mendatang. (EM/why)
Share It On: