www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id - Surabaya, Memasuki hari ke-16 Ramadan, Unesa gelar peringatan Nuzulul Quran 1440 H, (21/05). Kegiatan yang bertema “Melalui Peringatan Nuzulul Quran 1440 H Kita Rekatkan Persaudaraan, Persatuan, dan Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI” ini dilaksanakan di Lobi Gedung Rektorat Unesa, Kampus Lidah Wetan dengan dihadiri oleh segenap pimpinan, tenaga pendidik, beserta tenaga kependidikan selingkung Unesa.
Selain memperingati kali pertama turunnya kitab suci umat islam, kegiatan yang ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada lebih kurang 280 anak yatim dari Yayasan Darul Aitam, Kelurahan Babatan, Kec. Wiyung; Yayasan Tumpuhan Harapan, Kelurahan Babatan, Kec. Wiyung; Yayasan Yatim Al-Mukmin, Wisma Lidah Kulon; Yayasan Yatim Al-Amin, Mbenjeng; Yayasan Al-Furqon, Menganti; anak yatim dari SMP Negeri 28 Surabaya; serta Komunitas anak yatim & dhuafa.
Dimulai sejak pukul 12.30 dengan khataman Alquran oleh mahasiswa tahfiz quran Unesa, kegiatan ini dilanjutkan dengan tausiyah yang dibawakan oleh KH. Marzuqi Mustamar, M.Ag., (Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur) dan buka bersama sivitas akademika Unesa. Sebelum tausiyah dimulai, terlebih dahulu diisi dengan pembacaan Ayat Suci Alquran, yakni surah Al Baqarah ayat 183 dan Al Isra ayat 9 oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), Irfan Nasrullah.
Dr. Turhan Yani, M.A., dalam laporannya mengungkapkan jika kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan “Semarak Ramadan” yang digalakkan Unesa selama bulan Ramadan, selain pembagian takjil yang sudah dilaksanakan selama 14 hari sebelumnya. Hal tersebut juga dikuatkan oleh pernyataan Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa. Bambang mengungkapkan jika Unesa tidak hanya mementingkan bidang akademik bagi mahasiswanya, namun bidang keagamaan dan sosial juga tetap ditanamkan ke dalam jiwa setiap mahasiswanya.
“Unesa bukan hanya mementingkan, mengandalkan segi akademis sebagai perguruan tinggi, tapi Unesa juga peduli terhadap hal-hal keagamaan. Disamping akademik dan keagamaan, Unesa juga peduli terhadap kegiatan sosial. Baru-baru ini tim Unesa sudah melakukan kegiatan bakti sosial mulai dari bencana di Lombok, kemudian disambung Palu, Pandeglang, dan sekitar itu. Inilah wujud bahwa kita ini adalah satu, wujudnya satu, tapi isisnya banyak,” ujarnya.
Sementara itu, KH. Marzuqi mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga tradisi yang sudah ada untuk memupuk kerukunan antar umat beragama, sehingga bisa memperkuat tali persaudaraan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di zaman sekarang, isu di media sosial semakin gencar dihembuskan, namun KH. Marzuqi menguatkan bahwa selama di masyarakat ada tokoh yang dituakan, yang dijadikan panutan, maka isu tersebut akan dengan mudah dibantahkan, sehingga kesatuan Indonesia tidak akan mudah digoyahkan. Dengan diadakannya kegiatan semacam ini, ke depan, semoga Unesa senantiasa mendapatkan berkah.
“Insyaallah, Unesa mendapatkan barokah, pun dengan Indonesia. Selagi masih ada toleransi, Indonesia masih kokoh berdiri,” paparnya. (why/tni/ay)
Share It On: