www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Selasa (20/03) Demi menekan jumlah penduduk yang masih prasejahtera, terutama berkaitan dengan pendidikannya, pemerintah melalui Baznas, BKKBN, dan beberapa perguruan tinggi bersinergi untuk membuat kehidupan negara Indonesia lebih maju. Hal ini dirangkum dalam acara “Gemari Semanggi” yang disiarkan secara langsung oleh stasiun TVRI Jawa Timur pukul 16.00 WIB.
Bertempat di Jalan Maijen Sungkono no.124 Surabaya. Acara “Gemari Semanggi” yang disiarkan langsung di Studio II TVRI tersebut mengangkat tema, “Pembangunan Keluarga, Zakat, dan Pemberdayaan Mayarakat”. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber, di antaranya yaitu Bupati Sampang, Kepala BKKBN Pusat, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ketua Umum Baznas Jakarta, Ketua Baznas Umum Jawa Timur, Ketua DNIKS, dan beberapa Rektor Universitas Negeri. Selain itu acara ini juga dimeriahkan oleh mahasiswa-mahasiswa dari Unesa dan beberapa universitas lainnya.
Menurut Emmy Hamidiyah selaku Kepala Baznas Pusat, pemberdayaan masyarakat memang penting dilakukan, namun pemberdayaan masyarakat tidak bisa dimulai dengan semerta-merta, harus dimulai dari pemberdayaan di tingkat keluarga. “Jika keluarga sudah tentram, maka pondasi kehidupan juga kuat, hal ini mempengaruhi banyak lapisan di kehidupan, misalnya ekonomi, dll,” tegasnya. Emmy menambahkan salah satu bentuk pemberdayaan keluarga bisa dilakukan dengan infaq, shodaqoh, dan bentuk donasi lainnya kepada keluarga yang membutuhkan.
Sedangkan bentuk pemberdayaan keluarga melalui program BKKBN dilakukan dengan banyak hal, salah satunya adalah mengerjakan program kampung KB. Dalam pemberdayaan keluarga, BKKBN bekerja sama dengan Baznas untuk membentuk pemberdayaan keluarga khusus keluarga prasejahtera.
Sementara itu menurut Prof. Dr. Darni, M.Hum., selaku perwakilan dari Unesa, menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat yang di dalamnya terkait pemberdayaan keluarga merupakan paradigma baru Kuliah Kerja Nyata di perguruan tinggi. Unesa di tahun 2018 memiliki beberapa program seperti pengelolaan sampah, literasi, dan difabel. Program pengelolaan sampah diimplementasikan di Kota Gresik, sedangkan Literasi diterapkan di Kota Sidoarjo, serta Difabel dilaksanakan Kabupaten Pacitan. (Tika/Toni)
Share It On: