www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Forum Group Discussion (FGD): Leveraging Legal Entity at the Global Level Through Innovative and Collaboration Partnership bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Seoul, Korea Selatan dan Canberra, Australia di Auditorium, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, pada Senin, 10 Juli 2023.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi UNESA Prof. Dr. Hj. Siti Nur Azizah, S.H.,M.Hum., menyatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama dan inovasi serta memberikan wawasan tentang pendidikan tinggi dan mobilitas skala global.
Isu ini penting diketahui mahasiswa menyusul semakin gencar disuarakan pemimpin dunia untuk menciptakan lingkungan negara yang borderless atau tanpa batas. Diperlukan fondasi pengetahuan dan pengalaman yang kuat bagi mahasiswa dalam menjajaki pendidikan dengan paradigma berpikir baru.
www.unesa.ac.id
“Kita siapkan mahasiswa untuk menghadapi arus global. Upaya penguatan ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa bekal dan melindungi identitas bangsa indonesia. Karena itu, perlu mempersiapkan mahasiswa untuk lebih siap dan lebih matang dalam mendorong keterlibatan mereka di dunia internasional,” ucapnya.
Dalam pemaparannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI di Canberra, Australia, Prof. Dr. Mukhamad Najib, STP., MM., menjelaskan, mahasiswa selain perlu diberikan wawasan global, juga perlu didorong untuk mengenyam pendidikan di kampus luar negeri.
Selama ini, kendalanya banyak mahasiswa yang belum mengetahui informasi beasiswa secara lengkap. Semakin jelas informasi yang mahasiswa dapat, semakin termotivasi mereka untuk mengikuti kuliah di luar, salah satunya di Australia.
"Kerja sama dengan UNESA ini salah satunya agar bisa mendistribusikan informasi beasiswa atau program kuliah di Australia, sehingga mahasiswa bahkan dosen mendapat informasi yang jelas dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri di kampus di Australia. Beasiswa kan banyak, bukan dari pemerintah saja, tetapi di masing-masing universitas pun banyak," ungkapnya.
Setelah ada informasi dan kesempatan, selanjutnya, mahasiswa atau dosen perlu memahami persyaratan yang harus dipikirkan dan dipenuhi baik dari aspek kebahasaan, portofolio prestasi, aktivitas-aktivitas selama di kuliah seperti aktif di organisasi, lomba-lomba dan sebagainya. “Jadi tidak hanya IPK tinggi, tetapi juga pengalaman. Selain mahasiswa dan dosen, guru-guru bahasa Indonesia bisa dikirim ke sekolah Australia,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI di Seoul, Korea Selatan Gogot Suharwoto, Ph.D., mengatakan ada banyak sekali yang bisa dilakukan untuk berkolaborasi dan berinovasi untuk memperkuat posisi UNESA di tingkat dunia. Salah satu yang bisa digencarkan yaitu kerja sama internasional.
Lewat kerja sama itu, UNESA bisa mengirimkan mahasiswa sebanyak-banyaknya di kampus yang bereputasi tinggi. Dari hal itu, lanjut dia, akan membawa jejaring baru untuk membangun hubungan antara UNESA dengan negara tersebut. Sebaliknya, UNESA dapat membuka peluang dan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar di UNESA. []
***
Penulis: Sindy Riska/Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: