www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Pimpinan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing di Meeting Room, Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 19 Februari 2024.
Kegiatan yang dihadiri jajaran dekan-wakil dekan dan direktorat-subdirektorat terkait ini membahas seputar kerja sama akademik internasional Indonesia utamanya kampus 'Rumah Para Juara' dengan Tiongkok yang menyusun skema pengembangan sumber daya manusia untuk pembangunan industri.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Prof. Dr. Haris Supratno, menjelaskan bahwa kerja sama yang ditonjolkan UNESA dalam kerja sama ini ialah meningkatkan SDM mahasiswa UNESA dengan eksposur global yang diimbangi keterampilan untuk pembangunan industri khususnya dalam rangka menyiapkan Indonesia emas 2045.
Selain itu, dia juga menyampaikan terkait skema program sertifikasi internasional di Tiongkok dan pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur Tiongkok. “Tentu hal ini menjadi langkah yang baik untuk memberikan kesempatan mahasiswa kita (UNESA, red) untuk mendapatkan eksposur global,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Yudil Chatim SKM., M.Ed, selaku Atdikbud KBRI Beijing menyampaikan, UNESA ini memiliki sejumlah keunggulan di antaranya memiliki Confucius Institute (CI) atau yang lebih dikenal dengan Pusat Bahasa Mandarin yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat secara langsung di kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin.
Serta UNESA yang sudah PTN-BH dan sekarang diamanahi sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia menjadi nilai lebih yang akan ditawarkan dan dipromosikan kepada 25 kampus di Tiongkok. “Ibaratnya seperti membangun gedung, untuk mencapai lantai 5, UNESA sudah tidak perlu membangun pondasi dan lantai 1 seperti yang dilakukan banyak kampus," ucapnya.
Dalam hal ini, kerja sama antara Atdikbud dalam manajemen SDM siswa asal Tiongkok pada program D-4 dan D-3 Vokasi merupakan langkah yang penting dalam membangun jembatan pendidikan kedua negara. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat terwujud SDM yang berkompeten dan siap bersaing di dunia internasional.
Dijelaskan Sueb, S.Pd., M.Pd., Direktur CI UNESA menuturkan bahwa UNESA sudah lama menjalin kerja sama dengan lembaga dan pemerintah Tiongkok dalam berbagai bidang. Terbaru, UNESA terlihat dalam skema kerja sama Indonesia dan Tiongkok di bidang pendidikan.
Dari kerja sama investasi pendidikan itu, ada beberapa program yang bakal direalisasikan dalam waktu dekat, di antaranya program akademik internasional 3+1 yang terdiri dari kerja sama rekognisi pembelajaran lampau atau RPL/kredit transfer internasional melalui jalur kerja sama U-to-B dengan Yuanli International Education.
Kerja sama skema 3+1 ini di mana mahasiswa Tiongkok yang telah menempuh pendidikan diploma 3 dapat melanjutkan studi penyetaraan sarjana di UNESA selama 1 tahun. UNESA akan menghitung konversi atau rekognisi kredit yang telah ditempuh di Tiongkok dan mahasiswa akan menempuh kredit sisanya di UNESA, termasuk penyelesaian tugas akhir sebagai syarat lulus sarjana.
"Ada sekitar puluhan prodi yang disiapkan untuk menerima mahasiswa internasional dari Tiongkok, terutama program studi yang telah terakreditasi baik sekali dan internasional," ucap Sueb.
Pada program ini, lanjutnya, mahasiswa internasional juga bisa belajar tentang kelas budaya dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Selain itu, juga ada field trip program yang akan membawa para mahasiswa untuk menikmati pariwisata di Surabaya dan sekitarnya.
"UNESA siap untuk memulai program ini pada semester genap. Dari sisi akademik, UNESA telah terdaftar dalam perguruan tinggi mitra resmi dan diakui di Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE), Kementerian Pendidikan Tiongkok," beber Sueb.[]
***
Reporter: Nabilla Habibah Al Cholis/Prismacintya Rachmatika
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: