www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna memaksimalkan implementasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Utara.
MoU ditandatangani langsung Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dan Rektor UBT Prof. Dr. Adri Patton, M.Si di Ruang Rapat Lantai Delapan, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Selasa, 22 Maret 2022. Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan rektorat, Ketua LP3M UNESA, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd, dan Ketua Satuan MBKM Dr. Muhammad Sholeh, M.Pd.
Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes menjelaskan bahwa UNESA terus memaksimalkan dan meningkatkan kualitas implementasi MBKM, salah satu upaya yang dilakukan yaitu memperluas jaringan kerja sama dengan lembaga atau mitra dalam dan luar negeri.
"Semakin banyak mitra, makin banyak pula ruang kerja sama, bisa kerja sama magang, riset maupun yang lainnya dalam mewujudkan inovasi di berbagai bidang. Inovasi dan kolaborasi tak bisa dipisahkan," terangnya.
Pria yang biasa disapa Cak Hasan itu melanjutkan, saat ini UNESA dalam proses persiapan menuju PTN-BH yang menuntut penyesuaian dan kenaikan level tata kelola lembaga.
"Karena itu kami upayakan, agar UNESA benar-benar layak di segala aspek. Unggulan kami, salah satunya olahraga terus dikembangkan, mahasiswa difasilitasi dan sport science terus dikembangkan berstandar internasional, sampai ditunjuk Menpora jadi pusat pembinaan atlet. Nanti seleksi atlet dilakukan sejak dini di bawah koordinasi Menpora langsung," ungkapnya.
Dia berharap, kerja sama antara UNESA dan UBT bisa menjadi ruang kolaborasi dalam melahirkan banyak inovasi utamanya dalam implementasi MBKM. "Kita jalan bersama dan maju bersama meningkatkan kualitas implementasi tridarma perguruan tinggitinggi baik di UNESA maupun di UBT," harapnya.
Prof. Dr. Adri Patton, M.Si. Rektor Universitas Borneo Tarakan menyampaikan apresiasi kepada UNESA. “Ini merupakan sebuah kehormatan untuk kami sehingga bisa banyak belajar dan sama-sama memajukan lembaga,” ucapnya.
Dia menyampaikan, pihaknya ada keinginan untuk menjembatani masyarakat Desa Malinau untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan. Desa tersebut terbilang kurang memiliki akses pendidikan yang baik. "Ini yang coba kami atasi. Dari apa yang sudah dibahas bersama tadi, kami jadi memiliki pandangan sikap dan strategi yang bisa dilakukan ke depan untuk masyarakat Desa Malinau, ” imbuhnya.
Ke depan, implementasi dari kerja sama tersebut salah satunya yaitu UNESA mengirim tenaga pengajar bidang keolahragaan di UBT. Acara tersebut dirangkaikan dengan diskusi soal kurikulum MBKM. Ketua LP3M UNESA, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd menuturkan, kegiatan MBKM dapat dilaksanakan dengan seluruh stakeholder dengan penuh keberanian untuk merubah mindset. “kegiatan MBKM berorientasi kontruksi sosial yang mana dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baik mahasiswa maupun dosen bahkan masyarakat,” papar Pakar Kurikulum UNESA itu.
Sementara itu, Dr. Muhammad Sholeh, M.Pd menjelaskan, bahwa minat dan semangat mahasiswa untuk mengikuti MBKM cukup tinggi dengan segala bidang yang digeluti. Karena itu, diwajibkan mengikuti program tersebut. “Yang jelas ini hak mahasiswa untuk bisa lebih mengexplore kemampuannya diranah dan kami terus memaksimalkannya,” jelasnya. (Humas UNESA)
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam*
Share It On: