www.unesa.ac.id
Surabaya - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) 2017 sukses digelar di Hotel Harris Surabaya (Rabu,26/7). Peserta Rakernas dihadiri oleh 120 orang dari perwakilan 27 propinsi di Indonesia, beserta sejumlah pejabat dari pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Kodam V Brawijaya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan utusan instansi yang berpartisipasi diantaranya perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya yang dihadiri Kasubbag Humas. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana ini bertajuk Membangun Industri Media Siber yang Sehat dan Dialog Seputar Media Siber yang berlangsung 2 hari, 26-27 Juli 2017.
Ketua SMSI Jawa Timur Eko Pamuji selaku panitia lokal dalam sambutannya mengatakan tantangan ke depan media siber atau dalam jaringan (daring) lebih berat sehingga perlu wadah berserikat bagi para perusahaan media siber di Indonesia.
"Untuk menghadapi tantangan itu, media siber harus berpedoman pada kode etik wartawan," katanya.
Sementara itu Ketua SMSI Pusat Teguh Santosa mengatakan bahwa ada salah kaprah di masyarakat yang saat ini masih menyamakan media siber dengan media sosial. Tugas SMSI, menurutnya, selain menjadi wadah bagi perusahaan media siber juga untuk menjadi fungsi kontrol sosial melalui teknologi digital.
“Media siber beda dengan media sosial. Media siber harus memiliki badan hukum yang legal dan dilindungi oleh Undang-Undang. Bukan seperti media sosial yang bisa bebas menulis apa saja tanpa mengindahkan kaidah jurnalistik,” ucapnya.
Dr. Gun Gun Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, memaparkan materinya dengan topik Tantangan Demokrasi dan Pembangunan di Tengah Pertumbuhan Media Siber, mengatakan bahwa media siber merupakan wajah baru media massa yang tumbuh sangat pesat. Menurutnya, keberadaan SMSI diharap bisa menjadi salah satu kontrol terhadap penyebaran berita-berita yang tidak bertanggung jawab atau hoax di kalangan masyarakat. Penyebabnya, penyebaran berita yang tidak bertanggung jawab sebagian besar berasal dari internet (media sosial dan media siber).
Penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab sebagian besar, lanjut dia, berasal dari internet melalui media sosial dan media siber. "Saya kira tantangannya semakin besar yakni mengintegrasikan bagaimana bisa melawan informasi hoax," ujarnya.
Rakernas I SMSI 2017 didukung oleh Pemprov Jawa Timur, Pemkot Surabaya, PT Petrokimia Gresik, PT Garam (Persero), Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Madura United FC, Universitas Airlangga, Gabungan Pengusahan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Pelindo III, Emco Cat, Sari Roti, www.kabarmadura.co, Semen Indonesia, PTPN XI, Terminal Teluk Lamong, Bank Jatim, KKKS Migas dan SKK Migas Jabamanusa. (Lus/Tin)
Share It On: