www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat pada Sabtu (15/07/2017).
Penandatanganan MoU dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 1 Unesa, Kampus Lidah Wetan Surabaya. Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor Unesa) dan Dr. Emil Elestianto, M.Sc (Bupati Trenggalek). Selain itu hadir pula pejabat struktural UNESA antara lain Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si (Wakil Rektor I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (Wakil Rektor II ), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (Wakil Rektor III), dan Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (Wakil Rektor IV).
Menurut Bupati Trenggalek, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) semakin hari kian diperhitungkan dalam percaturan dunia pendidikan. “Kami menyadari bahwa Unesa adalah universitas yang cikal bakalnya fokus kepada kependidikan dan tentunya memiliki kekhususan serta atensi yang sangat dalam pada upaya membangun kompetensi para guru” papar Bupati lulusan S3 di Ritsumeikan Asia Pasific University Jepang.
Emil juga menuturkan bahwa salah satu aspek yang paling penting bagi Indonesia dan khususnya daerah Kabupaten Trenggalek adalah mendidik SDM dibidang pendidikan. “Tantangan bagi guru bukan lagi masalah kesejateraan dan kuantitas, melainkan masalah kualitas dan kreatifitas bagaimana menyikapi dinamika yang berkembang didunia era media sosial dan teknologi informasi yang menciptakan tantangan luar biasa dalam mendidik generasi penerus bangsa kita. Standarisasi kompetensi guru menjadi fokus utama kami” jelas Bupati muda tersebut.
Sebenarnya secara tidak langsung, kerjasama antara Unesa dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupa pengembangan sumber daya manusia khususnya guru sudah berlangsung sejak lama. Prof. Dr. Warsono, M.S. menjelaskan bahwa Mantan Rektor Unesa ke-7 merupakan putra Trenggalek. Beliau adalah Prof. Toho Cholik Mutohir, Ph.D. “Semoga kerjasaama kita dalam pengembangan SDM kususnya guru bisa kita bangun secara bersama-sama. Karena tantangan guru sangat luar biasa, seorang guru tidak cukup hanya menguasai ilmu dan teknologi pembelajaran saja, melainkan harus kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif ini membutuhkan stimulus-stimulus tertentu.” tutur Rektor Unesa. (khusnul/wahyu/emir/toni)
Share It On: